Polri Musnahkan 214 Ton Barang Bukti, Prabowo: Perang Melawan Narkoba Tetap Dilanjutkan
Tim Satres Narkoba Polres Tanah Karo Polda Sumut masih memburu pemilik lahan 400 batang ganja-Foto : ANTARA-
“Sisipkan pesan-pesan bahaya narkotika, Kita harus sepakat narkotika itu tidak ada gunanya, sangat berbahaya, serta tidak baik untuk kecerdasan, kesehatan, dan spiritual,” ucap Komjen Pol. Suyudi, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Maka dari itu, dia meminta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang merupakan para peserta Kemah Bhakti Pemuda tersebut, bisa menjadi ujung tombak pencegahan narkotika di Indonesia.
Kepala BNN juga menyinggung arah kebijakan Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pembangunan manusia unggul dan pemberantasan narkotika sebagai bagian penting dalam upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera.
Kemah Bhakti Pemuda diikuti puluhan kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia yang berkumpul untuk memperkuat semangat kebangsaan, kepemimpinan, dan komitmen terhadap cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dengan tema Asta Cita dan Jalan Panjang Kepemudaan: Dari Tantangan Zaman Menuju Indonesia Berdaulat, kegiatan Kemah Bhakti Pemuda tidak hanya menjadi wadah pembinaan karakter, tetapi juga ruang dialog antara pemerintah dan generasi muda.
Pada kegiatan, hadir Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar Supratman, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Bagas Kurniawan, Direktur Humas Capital and Compliance Bank BNI Munadi Herlambang, serta Direktur Bisnis Bank Banten Bambang Widyatmoko.
BNN memandang acara seperti itu sebagai momentum strategis untuk menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya War on Drugs for Humanity alias Perang Melawan Narkoba untuk Kemanusiaan, sebagai bagian dari perjuangan kebangsaan.
Dengan semangat kepemudaan dan kolaborasi lintas sektor, BNN terus berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) yang berdaulat di tanah sendiri.
Terpisah, operasi besar-besaran melawan peredaran narkoba di Rio de Janeiro, Brasil, menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk empat polisi dan tersangka kejahatan, kata Gubernur Claudio Castro, Selasa (28/10/2025).
Sebanyak 2.500 polisi dikerahkan untuk operasi tersebut, yang bertujuan untuk "memerangi perluasan wilayah" geng kriminal Comando Vermelho (Komando Merah).
Castro mengatakan aparat keamanan menghadapi perlawanan berat, termasuk tembakan dan granat yang diluncurkan dari drone.
Hingga Selasa, operasi itu berujung pada penangkapan sedikitnya 81 orang dan penyitaan 42 senapan. Aparat bergerak dengan 32 kendaraan lapis baja ke kompleks Alemao dan da Penha di utara kota, Selasa dini hari.
Gubernur Castro, sekutu politik mantan presiden Jair Bolsonaro, menyebut polisi juga menyita "sejumlah besar narkoba" selama operasi.
"Meski diserang, aparat tetap bertahan melawan kejahatan. Sebesar inilah tantangan yang kita hadapi," kata Castro. "Ini bukan kejahatan biasa, tapi narko-terorisme."
Ia meminta warga untuk tetap tinggal di rumah selama operasi berlangsung.