Prabowo Tegas Berantas Mafia Bisnis, Dorong Reformasi Ekonomi dan Penegakan Hukum

Salah satu SPBU yang ada untuk menggunakan tambahan etanol-Foto : ANTARA-

“Kebunnya harus menghasilkan tebu berkualitas, pabriknya harus efisien, jangan sampai rugi karena ongkos energi terlalu besar, jika misalnya mau etanol yang dari gula,” tambahnya.

Senada, Peneliti ITB sekaligus Anggota Komite Teknis untuk Bahan Bakar dan Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prof. Dr. Eng. Ir. Iman K. Reksowardojo M. Eng menekankan perlunya koordinasi antarkementerian yang solid.

Ia menyarankan agar pemerintah menyusun roadmap atau peta jalan transisi energi yang realistis dan terukur, dan mengingatkan bahwa konsistensi pelaksanaan roadmap lebih penting daripada sekadar pencanangan target.

“Jangan tiba-tiba langsung E10. Butuh waktu, insentif fiskal, dan regulasi yang mendukung,” ujar Iman.

Lebih lanjut, Ronny menyebut pemerintah dapat berkaca dengan Brasil, di mana industri etanol, gula, dan perkebunan tebu dikelola terpadu dalam satu ekosistem bisnis.

Menurut Ronny, di Indonesia, pemisahan antarsektor masih menjadi tantangan tersendiri yang membuat biaya produksi cenderung tinggi.

Dengan kolaborasi lintas sektor, insentif yang tepat, dan pengembangan industri dalam negeri, para pakar optimistis bahwa E10 bisa menjadi pijakan penting menuju ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.

Diwartakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih dalam tahap penyusunan peta jalan atau roadmap dalam pengimplementasian E10 atau bahan bakar minyak (BBM) yang mengandung etanol sebesar 10 persen.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkap penerapan BBM E10 direncanakan untuk diimplementasikan mulai tahun depan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas jenis Maung bagi menteri dan wakil menteri, namun penyalurannya menunggu kesiapan industri.

Menurut Purbaya, pemerintah tahun ini telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan kendaraan jenis jip tersebut, namun pelaksanaannya ditunda lantaran kapasitas PT Pindad sebagai produsen belum memadai.

“Tahun ini harusnya ada (anggaran), tapi rupanya kapasitasnya (PT Pindad) belum cukup. Jadi, (anggaran) dibalikkan tahun ini,” kata Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Purbaya mengatakan penyaluran anggaran kendaraan taktis ringan Maung bergantung pada kesiapan industri. Bila industri siap pada tahun depan, Purbaya pun siap untuk menyalurkan anggaran.

“Tergantung industrinya. Kalau saya kan targetkan uangnya ada. Nanti kalau saya masuk ke industri, dibilang ikut campur. Tapi kami siap,” ujarnya.

Rencana pengadaan kendaraan Maung untuk menteri dan wakil menteri disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan