Apakah Benar Wajik Menjadi Syarat untuk Hantaran Pernikahan?

Apakah Benar Wajik Menjadi Syarat untuk Hantaran Pernikahan?-foto : tangkapan layar ig,--
BACA JUGA:Pentingnya Merawat Kisah Perjuangan Bung Karno
Beberapa budaya memiliki ciri khas masing-masing dalam menentukan isi seserahan.
Misalnya, di masyarakat Sunda hantaran lebih banyak berisi kebutuhan sehari-hari dan perlengkapan ibadah meski kue tradisional tetap bisa disertakan.
Di Minangkabau, hantaran dikenal dengan sebutan japuik yang lebih menekankan pada perlengkapan sandang dan kebutuhan rumah tangga.
Artinya, kehadiran wajik tidak mutlak melainkan bergantung pada tradisi dan kesepakatan keluarga.
BACA JUGA:Slime Mainan Anak SD yang Populer: Kreativitas Edukasi dan Tantangan
BACA JUGA:Kembang Mayang Pengantin: Simbol Keindahan dan Tradisi Pernikahan di Indonesia
Menariknya, meski tidak selalu diwajibkan banyak pasangan tetap memilih untuk memasukkan wajik dalam hantaran.
Alasannya sederhana selain mudah dibuat dan awet, wajik memiliki nilai simbolik yang tinggi dan mencerminkan kearifan lokal.
Bahkan di era modern wajik mulai dikemas lebih menarik dengan bentuk mini, warna-warni atau dikombinasikan dengan kue tradisional lainnya agar terlihat lebih elegan.
Pakar budaya Jawa seperti yang dikutip dari berbagai sumber menegaskan bahwa wajik dalam hantaran sesungguhnya lebih pada makna simbolis bukan kewajiban mutlak.
BACA JUGA:Asal Usul Bunga Mawar : Si Cantik dengan Sejuta Makna
BACA JUGA:Macam-Macam Jenis Keju : Dari Tradisional Hingga Modern yang Mendunia
Jika tidak ada wajik dalam hantaran, pernikahan tetap sah secara agama maupun hukum.
Namun, kehadiran wajik seringkali dipandang sebagai penghormatan terhadap tradisi dan doa baik untuk perjalanan rumah tangga yang baru dimulai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wajik bukanlah syarat utama atau mutlak dalam hantaran pernikahan melainkan tradisi yang sarat makna.
Kehadirannya melambangkan harapan agar rumah tangga pasangan pengantin senantiasa manis, harmonis dan lengket satu sama lain.
Meski zaman terus berubah, wajik tetap memiliki tempat istimewa dalam prosesi pernikahan di banyak daerah terutama bagi mereka yang ingin menjaga nilai budaya leluhur.*