Pemkot Palembang Pantau Anak Berpotensi Stunting

Pemkot Palembang pantau perkembangan anak berpotensi stunting- foto: antara-
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan ratusan anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berpotensi menjadi stunting.
"Untuk melakukan pemantauan itu, petugas puskesmas dan posyandu yang tersebar di 18 kecamatan aktif turun ke kawasan permukiman penduduk," kata Wakil Wali Kota Palembang Prima Salam, di Palembang.
Menurut dia, dengan aktif turun ke lapangan, diharapkan petugas puskesmas dan posyandu dapat menyelamatkan balita dari kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis (stunting).
BACA JUGA:Kunker, Perkuat Silaturahmi TP PKK Sumsel
BACA JUGA:BKKBN Sumsel Percepat Penurunan Angka Stunting
Melalui pemantauan secara intensif dan pemberian asupan pangan sehat dan bergizi, kata dia, balita yang terpantau berpotensi stunting bisa dikontrol kondisi kesehatannya serta dapat tumbuh normal seperti anak-anak lainnya.
"Untuk usia lima tahun, anak bisa dibebaskan dari stunting, jadi pertumbuhan dan perkembangan harus benar-benar dipantau intensif pada masa pertumbuhan itu," ujarnya.
Untuk memastikan kegiatan pemantauan tersebut berjalan sesuai harapan, Prima Salam mengatakan dirinya melakukan pengawalan secara langsung.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gelar Pasar Sembako Murah Kendalikan Inflasi
BACA JUGA:Pemkot Palembang Perluas Air Bersih ke Pelosok Kelurahan
Selain itu, dalam setiap kesempatan melakukan pemantauan anak yang berpotensi dan terkena stunting di sejumlah kawasan permukiman penduduk diberikan bantuan berupa makanan sehat bergizi dan buah-buahan.
"Dengan bantuan pangan sehat dan bergizi serta pemantauan intensif pertumbuhan dan perkembangannya, diharapkan anak-anak yang berpotensi dan terkena stunting bisa tumbuh secara normal dan sehat," katanya.
Berdasarkan data, kata dia, angka stunting di kota ini dalam beberapa tahun terakhir terus menurun dari sekitar 20 persen, kini menjadi 15 persen.
"Angka stunting itu akan terus diturunkan menjadi 14 persen sesuai target nasional bahkan diupayakan lebih rendah lagi," ujar dia.