Indonesia Butuh Menko Polkam Kuat dan Menenangkan

Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Nurul Arifin (kiri) bersama Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi (kanan)-Foto: Antara-
JAKARTA – Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) membutuhkan figur yang kuat sekaligus menenangkan publik.
“Indonesia membutuhkan Menko Polkam yang bukan hanya kuat di belakang layar, tapi juga mampu tampil ke depan sebagai wajah pemerintah dan menenangkan masyarakat,” ujar Fahmi di Jakarta, Kamis (11/9).
Menurutnya, kekuatan tersebut mencakup posisi politik yang solid agar mampu menciptakan suasana kondusif di kabinet, parlemen, maupun masyarakat.
BACA JUGA:Golkar Sambut Positif Reshuffle Kabinet Prabowo
BACA JUGA:Ingatkan Menteri Baru Hasil Reshuffle: Hindari Pernyataan Kontroversial
Selain itu, sosok Menko Polkam harus diterima khalayak sehingga kehadirannya dapat menghadirkan rasa aman.
Fahmi menjelaskan, Menko Polkam merupakan jabatan sipil yang sangat strategis karena berperan dalam menstabilkan keamanan negara.
Posisi ini berfungsi mengoordinasikan instansi penting seperti Kementerian Pertahanan, Dalam Negeri, Luar Negeri, Kominfo, Polri, TNI, hingga Kejaksaan Agung.
BACA JUGA:Gibran dan Titiek Panen Lobster Siap Ekspor di Batam
BACA JUGA:Mahasiswa Wajib Punya Wawasan Bela Negara di Era Digital
Karena itu, dibutuhkan tokoh dengan pengalaman matang di bidang politik, hukum, dan keamanan.
“Secara tradisi, jabatan ini diisi figur senior, kuat secara politik, dekat dengan presiden, serta punya kapasitas komunikasi politik dan publik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti sejumlah nama yang dianggap layak menggantikan Budi Gunawan.
BACA JUGA:Nyambi Bisnis Ganja, Pedagang Asal Bengkulu Terciduk Bawa Ganja di Kota Lubuklinggau