Merawat Akal Sehat di Tengah Badai Informasi Digital: Menjaga Pikiran Tetap Waras di Era Hoaks

Merawat akal sehat di tengah badai informasi-Foto : ANTARA-

Kembali pada akal sehat adalah cara pulang paling aman agar tak sampai mengalami pembusukan otak.

Malah sesungguhnya kita bisa kembali sehat bersama-sama dengan cara:

Pertama, media massa harus meneguhkan peran sebagai penjernih informasi dengan hanya memproduksi dan menyebarkan berita penting untuk diketahui publik.

Menjaga standar kualitas berita dengan mengutamakan substansi, akurasi, serta faktor kebermanfaatan bagi audiens.

Kedua, media sosial diarahkan untuk lebih banyak memproduksi konten-konten edukatif. 

Memang medsos tak melulu berisi sampah, banyak juga kreator yang membagikan konten-konten eduktif dalam berbagai bidang.

Hanya saja konten bagus kerap tenggelam oleh yang receh dan tidak berfaedah untuk penambah wawasan atau pengetahuan.

Kebijakan memperketat syarat monetisasi konten kiranya dapat meredam membludaknya konten sampah, begitupun peningkatan fitur deteksi spam oleh sejumlah platform media sosial.

Kemudian kesadaran manusia untuk hanya membuat dan menyebarkan konten baik yang bermanfaat, menjadi hal mendasar dalam memperbaiki perwajahan medsos agar tak menimbulkan polusi informasi.

Ketiga, warganet harus diedukasi untuk lebih memilih konten-konten yang sehat. 

Bila para kreator membuat konten sensasional demi berburu cuan, sebenarnya audiens punya pilihan untuk tidak menontonnya.

Akal sehat menjadi filter alami supaya kita tidak gampang terbawa arus dengan melahap apapun yang dijejalkan ke beranda medsos.

Sindiran halus dari filsuf Prancis René Descartes (Discourse on Method,1637) yang menyatakan: “Common sense adalah hal yang paling merata dibagi di dunia, karena setiap orang berpikir ia memilikinya cukup”, secara lebih lugas bisa diartikan bahwa akal sehat sering dianggap ada, tapi jarang digunakan dengan kritis.

Merawat akal sehat dapat diwujudkan lewat kemampuan membedakan fakta atau opini, sumber kredibel atau abal-abal.

Penting untuk bersikap kritis agar tak sekadar menerima, tetapi memeriksa dan membandingkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan