Panduan Minum Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri agar Terhindar dari Anemia

Cara minum tablet tambah darah bagi remaja menurut IDAI-Foto : ANTARA-

BACA JUGA:Daging Sapi Giling, Bahan Masakan Serbaguna yang Digemari Banyak Keluarga

"Bukan tidak boleh minum susu, bahwa tidak boleh minum teh atau kopi, tapi jangan bersamaan dengan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi," tambahnya.

Sebab, meminumnya secara bersamaan dapat mengganggu penyerapan tablet tambah darah oleh usus.

Ia melanjutkan salah satu upaya untuk meningkatkan penyerapan manfaat dari obat TTD oleh usus yakni meminumnya bersamaan dengan memakan buah yang banyak mengandung vitamin C.

Misalnya, pisang, pepaya atau jeruk.

Sementara bagi pihak yang merasa sering mual ketika meminum tablet tersebut, maka disarankan agar waktu konsumsi diubah menjadi menjelang tidur sehingga perasaan tersebut dapat diminimalisasi atau tidak dirasakan sama sekali.

Ringo menyampaikan bahwa usia remaja merupakan fase di mana seorang anak mengalami perubahan alami yang sangat cepat.

Contohnya, pertambahan tinggi, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ reproduksi hingga perubahan psikososial.

Hal tersebut mendorong anak memerlukan asupan zat besi yang lebih banyak dari usia anak-anak. Remaja yang mengalami anemia, akan mengalami gejala 5L yang terdiri atas lelah, letih, lemah, lesu dan lalai.

Biasanya remaja akan merasa sakit kepala dan pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi.

Sehingga dikhawatirkan akan menurunkan fungsi kognitif, perilaku, gangguan pertumbuhan, penurunan status imun dan tidak maksimalnya kemampuan fisik saat berkegiatan sehari-hari. (ant) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan