DPR RI Segera Tuntaskan RUU Kepariwisataan, Anggaran Promosi Pariwisata Diminta Ditambah

Salah satu tempat pariwisata yang ada di Provinsi Bali-Foto : ANTARA-
“Ini bagian dari upaya untuk mempromosikan budaya kita sesuai dengan amanat konstitusi, bahwa kita harus memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” ujar Fadli Zon.
Dalam forum kebudayaan internasional ini Menbud menargetkan kerja sama budaya sebagai bagian dari mengenalkan budaya nasional, dengan beberapa negara yang sudah melakukan pertemuan bilateral seperti Singapura, Iran, dan Zimbabwe.
“Ada (kerja sama), saya sudah menerima kira-kira delapan delegasi dari kemarin, kita akan membuat nota kesepahaman kebudayaan dengan sejumlah negara, kerja sama kebudayaan juga dengan beberapa organisasi,” ujarnya.
Selain itu pemerintah mendorong rencana-rencana nominasi bersama UNESCO dengan negara-negara yang memiliki kesamaan tradisi atau dekat dengan Indonesia.
Ia berharap melalui forum Chandi 2025 banyak hal konkret yang bisa dilakukan lintas negara ke depan seperti di bidang film, musik, dan tradisi, sebab Kementerian Kebudayaan sedang mendorong budaya dan industri kreatif.
“Jadi ini juga saya kira sangat penting sebagai jembatan untuk bagaimana budaya Indonesia ini bisa menjadi selain dikenal juga kita dikembangkan dan kita manfaatkan, ada manfaat ekonomi, makanya ini kita bagi panel-panel diskusinya dari banyak ahli, pelaku budaya dari berbagai bidang, baik nasional maupun internasional,” kata Menbud.
Kementerian Kebudayaan belum menghitung nilai ekonomi yang akan lahir dari Chandi 2025, namun dipastikan ada melalui gelaran UMKM produk budaya yang juga dihadirkan serta pariwisata sebab forum digelar di Bali.
“Kami akan jadikan ini rutin, mudah-mudahan tahun depan kami akan mengadakan forum Chandi kedua di kota lain dan di tempat yang lain untuk mempromosikan budaya kita, sekaligus juga mengembangkan ekonomi budaya,” ujarnya.
Di sisi lain, Indonesia sebagai destinasi wisata dunia, tengah menghadapi tekanan serius akibat kerusuhan sosial yang terjadi di berbagai kota besar.
Dampaknya tidak hanya pada keamanan publik, tetapi juga ekonomi, dikutip dari Bloomberg Intelligence, Indeks Harga Saham Gabungan anjlok dan rupiah melemah hampir 1 persen terhadap dolar AS.
Wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, diperkirakan menjadi ragu untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.
Penutupan sementara mal, museum, dan atraksi budaya menambah persepsi risiko, sehingga pemulihan sektor pariwisata membutuhkan strategi yang terintegrasi, cepat, dan berbasis data.
Lebih jauh, kerusuhan sosial di Indonesia juga menimbulkan efek psikologis yang tidak bisa diabaikan.
Rasa khawatir, trauma, hingga ketidakpastian menjadi faktor yang membuat wisatawan maupun investor menunda rencana mereka.
Data dari UNWTO mencatat bahwa dalam kasus serupa di Sri Lanka pada 2019, butuh lebih dari enam bulan untuk mengembalikan tingkat kunjungan ke posisi semula.