Ormas Islam Dukung Presiden Prabowo, Akademisi Ingatkan Ketimpangan, DPR Diminta Hentikan Tunjangan

Massa mendatangi kediaman anggota DPR RI Fraksi Nasdem Ahmad Syahroni di Tanjung Priok yang berakhir dengan pengrusakan dan penjarahan-Foto : ANTARA-
BACA JUGA:Empati Prabowo Atas Tragedi Affan
Haedar melanjutkan 16 ormas Islam yakin seluruh rakyat Indonesia dapat memanfaatkan demokrasi dengan penuh tanggung jawab, dan penuh adab.
Ketum PP Muhammadiyah itu juga lanjut mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai hal-hal yang dapat merusak demokrasi, misalnya seperti aksi kekerasan, dan perbuatan-perbuatan lain yang dapat meruntuhkan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Sumatera Selatan, KH Muhammad Soni Suharsono mengajak umat dan seluruh lapisan masyarakat untuk menahan diri, bersabar serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan.
Menurut KH Soni, bangsa Indonesia sejatinya dikenal sebagai bangsa yang santun, damai, dan menjunjung nilai-nilai persaudaraan.
Oleh sebab itu, tindakan kekerasan dan perusakan sama sekali tidak mencerminkan jati diri bangsa.
"Saya mengajak umat untuk bersabar dan tidak terpancing provokasi. Hakikat bangsa Indonesia adalah bangsa yang santun, menghormati hukum, dan menghindari cara-cara kekerasan. Apalagi, penjarahan yang justru merugikan diri sendiri dan orang lain," ujar Kiai Soni melalui keterangan diterima di Jakarta.
Ia menegaskan penyampaian aspirasi adalah hak setiap warga negara, tetapi harus dilakukan secara damai dan sesuai aturan hukum.
Menurutnya, tindakan anarkis hanya akan memperburuk keadaan dan mengganggu stabilitas keamanan nasional.
"Kami mendukung penuh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran kepolisian untuk menindak tegas setiap aksi anarkis demi memulihkan ketertiban. Kita harus memberikan kepercayaan kepada aparat agar situasi kembali aman dan kondusif," ujar Kiai Soni.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa keamanan merupakan syarat utama stabilitas ekonomi dan kehidupan sosial.
Ketika masyarakat resah dan takut beraktivitas, roda perekonomian akan terhambat, dan dampaknya bisa dirasakan secara luas.
"Karena itu, mari kita semua menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan masing-masing. Hindari cara-cara kekerasan, pilihlah jalur dialog, dan selalu utamakan kepentingan bangsa di atas segalanya," katanya.
KH Soni juga mengajak para tokoh agama, guru, santri, dan wali santri untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesabaran, kesantunan, dan persatuan bangsa.
“Dengan hati yang sabar, pikiran yang jernih, dan langkah yang damai, kita bisa menjaga persaudaraan dan merajut kembali keharmonisan bangsa. Saatnya bersatu menjaga Indonesia agar tetap aman, damai, dan bermartabat,” kata dia.