Sambal Cengek Khas Palembang Sensasi Pedas yang Menggugah Selera

Sambal cengek khas Palembang dengan tekstur kasar dan rasa pedas segar, menjadi pelengkap wajib pempek, pindang, hingga lauk sehari-hari masyarakat Sumatera Selatan.-foto:Istimewa-
KULINER,KORANPALPOS.COM – Bicara soal kuliner Palembang, pikiran banyak orang langsung tertuju pada pempek, model, tekwan, atau pindang patin.
Namun, di balik popularitas makanan-makanan itu, ada satu pelengkap hidangan yang diam-diam memiliki tempat istimewa di hati masyarakat: sambal cengek.
Sambal ini dikenal sebagai salah satu sambal khas Palembang yang berbeda dari sambal daerah lain di Indonesia.
BACA JUGA:Donat Susu Malaysia Viral, Lembut di Dalam, Manis Menggoda di Luar
BACA JUGA:Sambal Petai Sensasi Pedas Gurih yang Menggugah Selera Pecinta Kuliner Nusantara
Cengek dalam bahasa Palembang merujuk pada cabai rawit, yang menjadi bahan utama dalam sambal ini.
Rasa pedas yang khas, berpadu dengan aroma segar, menjadikan sambal cengek sebagai pendamping setia berbagai makanan, mulai dari pempek, ikan bakar, pindang, hingga makanan sehari-hari masyarakat Palembang.
Menurut sejarawan kuliner Palembang, sambal cengek sudah ada sejak ratusan tahun lalu ketika cabai mulai diperkenalkan oleh pedagang dari Portugis dan Tiongkok pada abad ke-16.
BACA JUGA:Gulai Tetelan Sapi Sajian Gurih Kaya Rempah yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Tumis Jamur Enoki Sajian Lezat dan Bergizi yang Kian Diminati Pecinta Kuliner
Masyarakat Palembang kemudian mengolah cabai rawit tersebut dengan cara sederhana, menumbuknya bersama garam, sedikit terasi, dan jeruk kunci atau jeruk limau untuk memberikan rasa asam segar.
Bagi masyarakat setempat, sambal cengek bukan hanya soal rasa pedas.
Sambal ini menjadi simbol kebersamaan karena selalu hadir di meja makan keluarga. Satu cobek sambal cengek biasanya diletakkan di tengah, lalu disantap bersama dengan lauk pauk.
BACA JUGA:Si Kuping Gajah : Camilan Unik yang Tetap Jadi Primadona di Meja Kudapan