Bupati Muba Tegaskan Tidak Ada Hubungan Dengan Keluarga Pasien

Bupati Muba H Toha-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Bupati Musi Banyuasin H. M. TOHA TOHET, SH membantah keras bahwa dirinya tidak ada hubungan dengan keluarga dengan pasien yang diduga melakukan intimidasi terhadap dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM, spesialisasi di bidang penyakit dalam, khususnya gangguan ginjal dan hipertensi.
"Saya tegaskan bahwa saya bukan keluarganya, Pemkab Muba mendukung proses hukum yang saat ini sudah masuk dalam laporan ke polisi" Katanya Senin (18/8).
Dikatakannya, di mata hukum semua sama. Jadi kita sama-sama hormati proses hukum", tegasnya.
BACA JUGA:Bentuk Tim Inventarisir Titik Parkir Baru: Dishub Prabumulih Targetkan Lonjakan Pendapatan 20 Persen
BACA JUGA:Wabup Rohman Apresiasi Kerja Keras Petugas dan Panitia Upacara
Masih dikatakan Toha, pihaknya meminta agar persoalan yang ada bisa diselesaikan sampai tuntas, Proses hukum tetap. Sekarang tinggal proses di Polres Muba.
"Sekarang kan sudah masuk dalam proses hukum di polres muba, jadi kita hormati saja dulu proses hukumya." Imbuhnya.
Sebagai informasi Kasus Pengancaman yang Viral Di Media Sosial terus bergulir.
BACA JUGA:Meriah! Festival Perahu Bidar Palembang 2025, Herman Deru Ingin Event Mendunia
BACA JUGA:Khidmat Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Palembang, Cik Ujang Dorong Generasi Muda Berkarya
Kasus Pengancaman ini diduga dilakukan oleh berinisial "SD", dengan Korban dr. Syahpri Putra Wangsa (44), warga Kota Palembang yang merupakan Seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Yang Terjadi Pada Selasa pagi, 12 Agustus 2025, sekitar pukul 06.45 WIB.
Hal ini terjadi di ruang isolasi VIP Leban RSUD Sekayu, Kabupaten Muba. Sesuai laporan polisi nomor LP/B/323/VIII/2025/SPKT/POLRES MUSI BANYUASIN/POLDA SUMATERA SELATAN, korban saat itu tengah melakukan visite pada pasien berinisial R. yang dilaporkan oleh korban.
Berdasarkan kronologi dari korban bahwa saat itu tiba-tiba, terlapor SD bersama dengan seorang laki-laki marah-marah, meminta pasien tersebut dipindahkan ke ruang VIP non-infeksi.
BACA JUGA:Hari Merdeka, Pemkab OKI Buka Akses Pendidikan Kesetaraan bagi Warga Binaan Lapas Kayuagung