Jeep Wrangler Rubicon, SUV Gagah yang Boros BBM ? Ini Fakta Konsumsi BBM-nya di Jalanan Indonesia !

Jeep Wrangler Rubicon, memang telah lama dikenal sebagai simbol ketangguhan dan prestise di jalanan Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-
Ban besar dengan tapak kasar meningkatkan rolling resistance, alias hambatan gulir yang membuat konsumsi BBM meningkat.
5. Gaya Mengemudi
Akselerasi mendadak, pengereman mendadak, serta kebiasaan berkendara agresif bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 30% lebih boros.
Dengan harga jual mencapai Rp 1,7 miliar hingga Rp 2,3 miliar (tergantung varian), Jeep Rubicon bukanlah mobil yang dibeli karena rasionalitas.
Mobil ini menyasar segmen premium yang mengutamakan hobi, citra, dan performa ekstrem, bukan sekadar efisiensi.
Banyak pemilik Rubicon adalah pecinta off-road, kolektor mobil SUV, atau selebriti yang memanfaatkan tampilan Rubicon sebagai bagian dari personal branding.
Sebagai respons terhadap isu efisiensi dan emisi, Jeep global sudah mulai menghadirkan varian Wrangler 4xe—model hybrid plug-in yang diklaim jauh lebih efisien dan ramah lingkungan.
Wrangler 4xe menggabungkan mesin bensin 2.0L turbo dengan motor listrik yang bisa berjalan dalam mode EV sejauh ±34 km tanpa bensin.
Sayangnya, model ini belum masuk pasar Indonesia secara resmi karena masih fokus pada pasar Amerika dan Eropa.
Meski konsumsi BBM Jeep Rubicon tergolong boros, terutama untuk penggunaan harian di kota besar.
Hal ini sebanding dengan kemampuan off-road ekstrem, fitur lengkap, dan gengsi yang ditawarkan.
Rubicon bukanlah kendaraan efisien, tapi ia adalah pernyataan gaya hidup.
Bagi para pemiliknya, angka konsumsi BBM bukan masalah utama.
Yang penting adalah kemampuan menaklukkan medan dan tampil gagah di segala situasi.
Namun, bagi calon pembeli, penting untuk mempertimbangkan bukan hanya harga beli, tetapi juga biaya operasional jangka panjang seperti bahan bakar, servis, dan pajak.