F-PKB: Presiden Harus Ambil Alih Polemik Empat Pulau

Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa-Foto: Antara-

JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera turun tangan dan memberikan solusi konkret atas polemik sengketa kepemilikan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.

Empat pulau yang menjadi sumber sengketa itu adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Mangkir Besar, yang selama ini diklaim oleh kedua provinsi tersebut.

Polemik ini semakin memanas pasca-terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang menetapkan bahwa keempat pulau itu masuk dalam wilayah administrasi Sumatera Utara.

BACA JUGA:Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik Iran-Israel

BACA JUGA:JK Tegaskan Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh

Menurut Eem, langkah cepat dan tegas dari Presiden sangat dibutuhkan demi menjaga keutuhan bangsa serta menghindari konflik horizontal antarmasyarakat di daerah perbatasan.

“Penyelesaian sengketa empat pulau ini harus segera, tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tentu, sebelumnya, Presiden harus melakukan pendekatan konstruktif dan damai antara Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Neng Eem dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (15/6).

Eem juga menegaskan bahwa penyelesaian sengketa ini seharusnya tidak hanya berada di ranah administratif Kemendagri, melainkan sudah sewajarnya ditangani langsung oleh Presiden.

BACA JUGA:Empat Pilar Jadi Fondasi Etika Mahasiswa

BACA JUGA:KPK Lelang Barang Rampasan di 14 Kota, Himpun Rp24,8 Miliar: Bukti Nyata Pemulihan Kerugian Negara

Menurutnya, konstitusi telah mengamanatkan bahwa Kepala Negara memiliki tanggung jawab dalam menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Fraksi PKB MPR RI mendukung penuh penyelesaian polemik ini di tangan Presiden. Ini bukan sekadar konflik administratif, tetapi menyangkut integritas dan persatuan bangsa. Kami menyerukan agar pemerintah dan seluruh pihak terkait bekerja sama dan berkomitmen menyelesaikan polemik ini dengan kepala dingin dan niat luhur demi bangsa,” lanjutnya.

Eem juga mengingatkan agar para elite politik tidak menjadikan isu ini sebagai komoditas politik yang dapat memicu gejolak sosial. Ia menekankan pentingnya menjaga narasi damai dan kolaboratif dalam proses penyelesaian.

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Tak Ada Reshuffle

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan