Angkat Tokoh Pahlawan Lewat Karya Seni

Museum Sultan Mahmud Badaruddin lokasi perlombaan karya seni yang akan dilaksanakan pada 30 Juni 2025.Foto: ANTARA--
PALEMBANG – Dalam upaya memperkuat kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya lokal, Dewan Kesenian Kota Palembang bersama Sewarnarupa Galeri dan Dinas Kebudayaan Kota Palembang menggelar sebuah kegiatan yang sarat nilai edukatif dan nasionalisme.
Melalui Lomba Karya Seni yang akan berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025, dua tokoh pahlawan nasional asal Sumatera Selatan — Sultan Mahmud Badaruddin II dan Mayjen TNI (Purn.) Dr. AK. Gani — diperkenalkan secara lebih mendalam kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar dan generasi muda.
Ketua Dewan Kesenian Palembang, M. Nasir, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang kompetisi seni, melainkan juga sebuah momentum penting untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan melalui ekspresi kreatif. “Ini bertujuan untuk mengenalkan sosok tokoh pahlawan itu kepada generasi muda,” ujar Nasir, Jumat (13/6).
Menurutnya, pengenalan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Sumatera Selatan harus dikemas dalam bentuk yang menarik dan edukatif agar mudah diterima oleh anak-anak, remaja, dan masyarakat luas. Melalui media seni rupa seperti melukis dan mewarnai, peserta diharapkan dapat memahami nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
BACA JUGA:368 Jemaah Haji Kloter 1 Palembang Tiba di Tanah Air
BACA JUGA:10 Pusat Belanja Sumsel Raih Sertifikat HKI
Lomba ini secara khusus mengangkat dua tokoh nasional asal Palembang, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II, pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam yang terkenal atas perlawanan gigihnya terhadap penjajahan Belanda pada abad ke-19. Semangat juangnya tidak hanya dikenang dalam catatan sejarah, tetapi juga diabadikan dalam berbagai nama landmark penting seperti Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sosok kedua adalah Mayjen TNI (Purn.) Dr. AK. Gani, seorang tokoh multifaset yang dikenal luas sebagai pejuang militer, diplomat, cendekiawan, dan arsitek pembangunan Indonesia pasca-kemerdekaan. Dengan keteladanannya, ia menjadi bukti bahwa perjuangan tak selalu harus bersenjata, tapi bisa juga diwujudkan lewat pemikiran, kepemimpinan, dan dedikasi terhadap bangsa.
Ketua Panitia, Topan Arifin, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan ruang ekspresi dan edukasi karakter. “Kami ingin anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa tak hanya pandai memainkan kuas dan warna, tapi juga memahami bahwa di balik setiap garis dan goresan, ada semangat juang dan cinta Tanah Air,” ujar Topan.
Dengan memadukan sejarah dan seni rupa, lomba ini diharapkan dapat membuka ruang dialog antara masa lalu dan masa kini, serta memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya menghargai jasa pahlawan. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi ajang pencarian bakat-bakat seni muda dari Palembang dan sekitarnya.
BACA JUGA:Antre DTKS untuk Daftar Sekolah Anak
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Genjot Mutu Layanan Faskes
Lomba karya seni ini dibagi dalam dua kategori. Pertama, lomba mewarnai untuk usia 6–15 tahun yang diperuntukkan bagi siswa tingkat SD dan SMP. Kedua, lomba melukis untuk peserta berusia 16 tahun ke atas, termasuk siswa SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum. Dengan pembagian kategori ini, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjangkau spektrum usia yang luas dan mendorong partisipasi lintas generasi.
Pelaksanaan lomba akan digelar di area terbuka Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, yang berlokasi di Jl. Sultan Mahmud Badaruddin, 19 Ilir, Palembang. Ruang pelataran museum akan disulap menjadi sebuah studio seni raksasa, tempat di mana sejarah dan kreativitas bertemu dalam harmoni. Suasana historis museum dipercaya akan memberikan nuansa inspiratif dan memperkuat makna kegiatan ini.