Pepes Ubi, Kuliner Tradisional yang Mulai Populer Kembali

Dibungkus daun pisang, dikukus penuh cinta Pepes ubi warisan rasa Nusantara-foto:instagram@_herlina_ng-
Campurkan ubi parut, kelapa parut, gula merah, dan garam. Aduk rata.
Ambil daun pisang, panaskan sebentar di atas api agar lentur.
Letakkan adonan secukupnya di atas daun pisang, gulung dan sematkan dengan lidi.
Kukus pepes selama 30–40 menit hingga matang dan harum.
Sajikan pepes ubi dalam keadaan hangat.
Kini, pepes ubi hadir dalam berbagai inovasi yang menarik, seperti pepes ubi keju, pepes ubi ungu, hingga pepes ubi isi pisang.
Inovasi ini dibuat agar makanan tradisional ini bisa bersaing dengan jajanan modern dan diminati oleh generasi muda.
Bahkan, banyak pelaku UMKM yang menjadikan pepes ubi sebagai produk unggulan mereka, baik dijual di pasar tradisional maupun melalui platform online.
Pepes ubi bukan hanya makanan yang lezat dan sehat, tapi juga memiliki potensi ekonomi.
Dengan modal yang relatif murah, masyarakat dapat memproduksi pepes ubi dalam jumlah banyak dan menjualnya dengan harga terjangkau.
Di beberapa daerah, pepes ubi bahkan menjadi oleh-oleh khas yang diburu wisatawan. Dengan kemasan yang menarik dan rasa yang lezat, pepes ubi mampu bersaing di tengah gempuran makanan instan.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat, pepes ubi menjadi pilihan yang tepat sebagai camilan sehat.
Tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan, serta melalui proses pengolahan alami, pepes ubi cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pepes ubi adalah contoh nyata bagaimana makanan tradisional Indonesia tetap relevan dan dicintai hingga kini.
Dengan rasa yang lezat, kandungan nutrisi yang tinggi, serta potensi ekonomi yang menjanjikan, pepes ubi layak untuk terus dilestarikan dan diperkenalkan ke generasi berikutnya.