Mendagri Dorong Percepatan Realisasi APBD 2025 untuk Ekonomi Daerah

Mendagri Muhammad Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Kamis (8/5/2025).-Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 sesuai target untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Hal ini disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD 2025 yang digelar secara virtual bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis.
Dalam rapat tersebut, Mendagri mengidentifikasi berbagai hambatan utama dalam penyerapan anggaran, salah satunya adalah kelambatan pengadaan barang dan jasa.
"Akibatnya, lelangnya lambat, mungkin juga ada keraguan soal e-katalog, yang membuat realisasi belanja rendah," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA:Bakal Diatur di RUU Sisdiknas
BACA JUGA:Wamendagri Ajak Wali Kota Optimalkan Peran Anak Muda
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah per 30 April 2025, realisasi belanja APBD baru mencapai Rp214,88 triliun atau 15,44 persen.
Meski meningkat secara nominal dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (Rp212,46 triliun), persentasenya justru lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2024 sebesar 16,32 persen.
Dia mengingatkan bahwa rendahnya belanja daerah akan berdampak langsung terhadap sektor swasta.
“Swasta tidak akan bergerak kalau tidak distimulasi oleh belanja pemerintah,” ujarnya.
BACA JUGA:TNI Berlakukan Razia Gawai Prajurit
BACA JUGA:Barnas Adjidin Pimpin ASDEPSI dengan Harapan Lebih Konstruktif
Dari sisi pendapatan, realisasi per April 2025 mencapai Rp292,75 triliun atau 21,88 persen, sedikit menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 22,89 persen.
Menurutnya, pendapatan daerah yang rendah akan menghambat pelaksanaan program prioritas seperti pengentasan kemiskinan, pemberian makanan bergizi, dan janji-janji politik kepala daerah.