Kapan Banjir Pergi Jauh dari Kota Palembang ?

Banjir masih kerap menggenangi kota Palembang ketika turun hujan deras--

Ruas jalan protokol seperti Jalan Soekarno Hatta, Jalan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II KM 11, Jalan Jepang Kecamatan Alang-Alang Lebar, Jalan Kolonel Barlian, Jalan Basuki Rahmad, Jalan R Sukamto, Jalan Demang Lebar Daun, dan Jalan Mayor Ruslan juga tergenang banjir.

Banjir tersebut menyebabkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, dan tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kendaraan kemasukan air.

Untuk mengantisipasi genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berupaya memperbaiki atau merevitalisasi saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.

Selain itu, tim siaga telah disiapkan untuk mengatasi genangan air di sejumlah daerah rawan banjir dan membantu masyarakat. Jajaran Pemkot Palembang juga telah mengecek beberapa lokasi banjir dan rawan banjir untuk mencari solusi yang tepat agar masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan terbebas dari bencana ketika musim hujan tiba.

Beberapa lokasi rawan banjir yang baru-baru ini dikunjungi oleh pejabat Pemkot Palembang antara lain kawasan permukiman di Jalan Residen Abdul Rojak, Kecamatan Kalidoni, Jalan R Soekamto, dan Jalan Pelita, Lorong Ali Akib, Kecamatan Kemuning. Lokasi tersebut mengalami banjir yang cukup parah akibat hujan lebat.

Banjir disebabkan oleh penyumbatan saluran drainase di kawasan tersebut. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum turun ke lapangan untuk membersihkan material yang menyumbat saluran air.

Selain membersihkan saluran drainase, Pemkot Palembang juga telah melakukan pembongkaran 235 rumah, warung, dan bangunan lainnya yang berada di atas saluran air dan menjadi penyebab banjir ketika turun hujan lebat.

Pembongkaran bangunan liar atau tanpa izin yang menjadi penyebab banjir di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol tersebut berlangsung damai.

Petugas lapangan bersikap persuasif dan mengutamakan musyawarah dengan pemilik bangunan.

Tindakan tegas membongkar bangunan liar tersebut diambil untuk kepentingan masyarakat banyak, yaitu mengatasi terjadinya genangan air di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol ketika hujan lebat turun dalam waktu cukup lama.

Evaluasi menunjukkan bahwa pembongkaran bangunan liar cukup efektif mengurangi genangan air karena saluran air yang selama ini terhambat oleh bangunan kini menjadi lancar.

Selain melakukan penertiban bangunan liar, Pemkot Palembang juga terus melakukan proyek pengendalian banjir untuk beberapa tahun ke depan, seperti penambahan pompa di sejumlah titik rawan banjir, pembangunan kolam retensi, dan normalisasi anak Sungai Musi.

Program lainnya melibatkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sungai, serta saluran air dari sampah dan benda lainnya yang dapat menyebabkan banjir.

Melalui serangkaian upaya ini, diharapkan permasalahan banjir atau timbulnya genangan air di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol pada setiap hujan lebat turun dapat diminimalkan bahkan dihilangkan sebisa mungkin.

Pemkot Palembang berkomitmen untuk terus berupaya agar banjir pergi jauh dan masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan