Cuaca Ekstrim : Waspada Ancaman Bencana Mengintai

Ilustrasi bencana banjir dan longsor. -Foto : ANTARA -

Menurutnya, langkah itu cukup membantu dalam deteksi dini.

Namun, ia berharap tidak hanya alat yang disiapkan, tetapi juga edukasi ke masyarakat agar lebih paham cara menghadapi potensi bencana.

“Kadang warga bingung harus apa kalau banjir datang tiba-tiba. Sosialisasi ke masyarakat sangat penting. Jadi tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi warga juga bisa mandiri dan sigap,” kata Dedi.

Di sisi lain, beberapa warga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur saluran air dan pembersihan drainase.

Menurut mereka, persoalan banjir tidak hanya soal curah hujan tinggi, tapi juga buruknya saluran air.

Meski begitu, masyarakat umumnya menyambut baik kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman banjir. Mereka berharap koordinasi antar instansi terus ditingkatkan, dan bantuan logistik serta evakuasi bisa dilakukan dengan cepat jika bencana terjadi.

“Saya semua berharap banjir tidak terjadi. Tapi kalaupun terjadi, kami ingin pemerintah bisa cepat datang, bantu warga, dan tidak membiarkan kami sendiri,” ujar Roni, warga Muara Enim.

Sementara itu, sejumlah Pemerintah kabupaten dan kota khusus yang dinyatakan berstatus siaga siap melakukan upaya antisipasi untuk menghadapi kemungkinan bencana tersebut.

Seperti Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

Plt Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edy Rahmad, menyampaikan bahwa wilayah Ogan Ilir termasuk salah satu kabupaten yang rawan bencana tersebut, terutama memasuki musim hujan.

“Kita telah mempersiapkan baik personil maupun peralatan sebagai upaya pencegahan sedini mungkin,” ungkap Edy Rahmad. 

Ia menambahkan bahwa tim BPBD telah disiagakan di 16 kecamatan yang ada di Ogan Ilir, sementara satu tim tambahan siaga di kantor pusat BPBD guna mendukung penanganan darurat.

Dari sisi perlengkapan, BPBD Ogan Ilir telah menyediakan berbagai alat evakuasi seperti perahu karet, pelampung, serta peralatan lainnya yang siap digunakan kapan saja jika terjadi bencana.

Hal ini dilakukan untuk memastikan proses evakuasi berjalan cepat dan efisien jika kondisi darurat terjadi.

Terpisah BPBD Muba melakukan koordinasi instruksikan  seluruh camat dan kepala desa, BPBD, Dinsos, Tagana untuk turun kelapangan dan selalu siaga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan