Tragedi Tarif Trump

Donald Trump.-Foto : Istimewa-
Hikmah dari kisah itu bahwa tindakan kerap berbohong akan ada konsekuensinya, yaitu tidak akan lagi ada yang percaya terhadap ucapan seorang pembohong akut.
Selain itu, sebenarnya ada satu sifat lagi yang sebenarnya dapat ditarik sebagai hikmah dari kesialan yang diterima oleh anak penggembala itu, yaitu peringatan tentang bahaya perilaku yang tidak konsisten.
BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Kerja 99 Persen ASN Pemprov Sumsel Sudah Aktif Bekerja !
BACA JUGA:Perjuangkan Bendungan Tiga Dihaji : Gubernur Herman Deru Segera Bersurat ke Presiden !
Inkonsistensi dari anak penggembala itu ditunjukkan dengan berkali-kali mengatakan bahwa "ada serigala", padahal faktanya "tidak ada serigala", sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan yang membuat para penduduk desa seiring waktu mengabaikan kata-katanya yang tidak konsisten.
Dalam kehidupan nyata, ketidakkonsistenan semacam itu -baik dalam komunikasi, janji, tindakan, atau emosi- dapat membuat orang waspada, bahkan jika niat Anda baik.
Ini seperti membangun reputasi di atas tanah yang goyah; pada akhirnya, reputasi itu tidak akan bertahan.
Pada kondisi global seperti saat ini, tema inkonsistensi itu juga dapat ditemukan dalam kebijakan tarif yang digagas oleh Presiden AS Donald Trump.
BACA JUGA:Ini Waktu Favorit Arus Balik Mudik Lebaran 2025 Menurut Jasamarga
BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Kerja 99 Persen ASN Pemprov Sumsel Sudah Aktif Bekerja !
Situs berita seperti MSNBC bahkan telah merangkum lini masa dalam ketidakkonsistenan dalam kebijakan tarif tersebut.
Lini masa tersebut membeberkan bahwa pada 1 Februari, Trump mengumumkan penerapan tarif baru pada tiga mitra dagang terbesar Amerika Serikat Kanada, Meksiko, dan China dan mengatakan tidak ada yang dapat dilakukan siapa pun untuk menunda kebijakan itu.
Namun pada 3 Februari, Trump menarik kembali pernyataannya, dengan mengklaim bahwa ia telah membuat beberapa kesepakatan di menit-menit terakhir yang pada dasarnya tidak pernah ada kesepakatan yang disebut-sebut itu.
Kemudian pada 4 Maret, Trump kembali mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif pada Kanada, Meksiko, dan China.
Dua hari kemudian, Trump mengumumkan pengecualian secara luas untuk berbagai macam barang dalam penerapan tarif tersebut.