Tepung Panir : Rahasia Kerenyahan Makanan yang Semakin Populer di Indonesia

Cocok untuk nugget, risoles, hingga gorengan kekinian-foto:Istimewa-

BACA JUGA:Kopi: Menyajikan Ragam Rasa dari Setiap Sudut Dunia

Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan tepung panir di berbagai toko ritel dan e-commerce menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Data dari Asosiasi Industri Pengolahan Pangan Indonesia (AIPPI) menunjukkan bahwa konsumsi tepung panir nasional meningkat hingga 20% pada tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini seiring dengan maraknya bisnis kuliner rumahan yang memanfaatkan tepung panir sebagai bahan pelapis utama.

"Saat ini banyak pelaku UMKM yang menjual frozen food seperti nugget homemade, pisang goreng crispy, dan risoles. Mereka membutuhkan bahan pelapis yang praktis dan ekonomis, dan tepung panir adalah solusinya," ujar Rini Oktaviani, pelaku usaha frozen food rumahan asal Bandung.

Menariknya, tepung panir tidak selalu harus dibeli di toko.

Banyak masyarakat yang kini mulai membuat sendiri tepung panir di rumah dengan memanfaatkan roti tawar sisa.

Roti tersebut dikeringkan dengan cara dijemur atau dipanggang, lalu dihancurkan hingga menjadi butiran sesuai kebutuhan.

"Selain lebih hemat, membuat tepung panir sendiri juga memungkinkan kita mengontrol kualitas dan rasa. Bisa ditambahkan bumbu-bumbu seperti oregano atau keju bubuk agar hasilnya lebih gurih dan menarik," kata Diah Ayu, food blogger asal Surabaya.

Secara umum, tepung panir mengandung karbohidrat yang cukup tinggi karena berasal dari roti.

Kandungan kalorinya juga bisa meningkat apabila makanan yang dibalut dengan tepung panir digoreng menggunakan minyak dalam jumlah banyak.

Oleh karena itu, ahli gizi menyarankan penggunaan tepung panir dengan bijak.

"Tepung panir bisa menjadi tambahan lezat dalam makanan, tetapi penting untuk menyeimbangkannya dengan sayur dan sumber protein sehat. Jika memungkinkan, pilih cara memasak seperti air fryer atau oven untuk mengurangi kadar minyak," kata dr. Mulyani, ahli gizi dari Jakarta.

Dengan tingginya permintaan, sejumlah produsen mulai mengembangkan varian tepung panir yang lebih inovatif.

Ada yang menawarkan tepung panir organik, bebas gluten, hingga yang sudah dibumbui untuk kemudahan memasak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan