Prakirakan Cuaca BMKG 5 April 2025 : Mayoritas Wilayah Hujan Ringan hingga Sedang Disertai Petir !

Ilustrasi pengguna jalan melintasi lebatnya hujan lebat -Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:BMKG Imbau Warga Palembang Waspadai Cuaca Ekstrem : Hujan Deras dan Angin Kencang Mengancam !

Cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas harian masyarakat, termasuk terganggunya jadwal penerbangan, potensi banjir lokal, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

Selain hujan lebat, BMKG juga mencatat bahwa puluhan kota besar lainnya akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Kota-kota yang masuk dalam kategori ini meliputi: Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Gorontalo, Palu, Makassar, Jayapura, Manokwari, Sorong, Ternate,dan Ambon,

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 14 Februari 2025 : Palembang Waspada Hujan Disertai Petir !

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 9 Februari 2025 : Hujan Mengguyur Hampir Seluruh Indonesia, Waspada Petir !

Meskipun intensitas hujan lebih rendah dibanding kota-kota dengan hujan lebat, masyarakat tetap diimbau berhati-hati terhadap genangan air dan kemungkinan licinnya jalan akibat hujan yang terus-menerus.

Sementara itu, sejumlah kota besar lainnya diperkirakan hanya akan mengalami kondisi berawan, di antaranya: Mataram, Denpasar, Kupang, dan Manado.

Cuaca berawan di beberapa wilayah ini tetap patut diperhatikan, terutama jika terdapat perubahan mendadak pada pola angin atau suhu yang bisa memicu terbentuknya awan hujan secara lokal.

Selain kondisi cuaca di daratan, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah perairan. Tinggi gelombang laut di sebagian besar wilayah perairan Indonesia diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.

Namun, gelombang tinggi hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan Samudra Hindia barat Banten.

"Kami mengimbau masyarakat pesisir dan para nelayan untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi, terutama di wilayah Samudra Hindia dan sekitar selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat," tambah Yohanes.

Gelombang tinggi juga berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran kapal nelayan, kapal tongkang, hingga kapal feri.

BMKG juga mencatat adanya potensi banjir rob yang bisa melanda beberapa wilayah pesisir, terutama di Pesisir Lampung dan Maluku Tengah. 

Fenomena banjir rob sering kali terjadi bersamaan dengan fase pasang maksimum air laut, terutama saat dipengaruhi oleh tekanan udara rendah atau gelombang tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan