Pegawai RS dr. Sobirin Muara Beliti Keluhkan Biaya Parkir

Rumah Sakit dr Sobirin. Foto : IG RS Sobirin--
KORANPALPOS.COM - Sejumlah pegawai dan karyawan Rumah Sakit dr. Sobirin Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengeluhkan kebijakan pembayaran parkir di lingkungan tempat mereka bekerja.
Para pegawai merasa keberatan karena harus mengeluarkan biaya parkir setiap hari.
Mereka juga membandingkan di beberapa rumah sakit lain di Kota Lubuklinggau, seperti, RS Ar Bunda, dan RSUD Siti Aisyah, yang karyawan tidak dikenakan biaya serupa.
Keluhan ini mencuat setelah beberapa pegawai yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan tersebut.
BACA JUGA:Raja Seafood, Surga Kuliner Laut di Lubuklinggau dengan Rasa Juara dan Harga Terjangkau
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Siapkan Rp 22,6 Miliar untuk THR ASN dan PPPK
“Sudah tenaga kami diperas, TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) tak kunjung dibayar, kami juga diminta untuk mengeluarkan biaya parkir. Apa tidak dzalim ya dengan karyawan sendiri?” ujar salah seorang pegawai tersebut dengan nada kecewa.
Menurut informasi yang dihimpun, setiap pegawai diminta untuk membeli kartu parkir dan tetap dikenakan tarif parkir harian.
Hal ini dianggap membebani, terutama bagi mereka yang setiap hari bekerja di rumah sakit dan harus mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk memarkirkan kendaraan di tempat kerja sendiri.
Keluhan ini juga menimbulkan perbandingan dengan rumah sakit lain di Lubuklinggau yang membebaskan biaya parkir bagi pegawainya.
BACA JUGA:Roy Riady: Kami Mitra, Bukan Masalah, Tapi Memberi Solusi !
BACA JUGA:Teddy Meilwansyah Pimpin Askab PSSI OKU : Visi Besar Cetak Talenta Muda Berprestasi
“Di RS Siti Aisyah dan RS Ar Bunda karyawan tidak dikenakan biaya parkir, kenapa di RS dr. Sobirin justru dibebankan?” tanya seorang pegawai lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RS dr. Sobirin belum memberikan tanggapan resmi terkait kebijakan parkir yang dikeluhkan pegawai.