Waspada Bencana Alam Mengintai : Potensi Banjir dan Longsor Pertengahan Maret 2025

Banjir dan longsor mulai terjadi di sejumlah daerah di Sumsel karena cuaca ekstrem dalam beberapa minggu belakangan. -Foto : Disway-
KORANPALPOS.COM – Ancaman bencana alam semakin nyata di Sumatera Selatan (Sumsel) setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir dan tanah longsor yang diprediksi terjadi pada pertengahan Maret ini.
Curah hujan yang tinggi akibat fenomena atmosfer tertentu disebut menjadi pemicu utama meningkatnya risiko bencana di beberapa wilayah di Sumsel.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sumatera Selatan mewaspadai potensi banjir di wilayah itu pada pertengahan Maret 2025.
BACA JUGA:Tetapkan Zakat Fitrah Rp37.500 Per Orang
BACA JUGA:Kolam Retensi Tak Lagi Mampu Tampung Air : Pemkot Palembang Memulai Normalisasi !
Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Siswanto di Palembang, mengatakan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi pada pertengahan bulan Maret 2025 yang dipengaruhi oleh kondisi intensitas hujan sedang hingga lebat yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di Sumsel.
Hujan yang terjadi selama sepekan di awal bulan Maret 2025 telah menyebabkan dampak bencana hidrometeorologi di wilayah Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, OKU, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir dan Palembang.
Sehingga, beberapa aliran sungai seperti Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kikim yang melewati OKU, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir dan Lahat.
BACA JUGA:Tak Ingin Terlena dengan Status Juara Bertahan di Ajang All England
BACA JUGA:BSB Gelar Program Mudik Gratis tahun 2025
Lalu sungai yang berada di muara di kawasan Muratara, Lubuk Linggau dan Musi Rawas seperti Sungai Rupit dan Sungai Muara Kelingi," jelas dia.
Oleh sebab itu, beberapa wilayah kabupaten dan kota perlu meningkatkan kewaspadaan, karena dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat menyebabkan banjir, genangan, longsor, maupun kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan.
"Masyarakat terus waspada terhadap potensi kejadian cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam waktu sepekan mendatang, terutama di daerah-daerah rawan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, longsor, banjir genangan maupun potensi angin kencang," katanya.
Masyarakat juga harus dapat dilakukan dengan cara terus mendapatkan memperbarui informasi mengenai cuaca melalui kanal resmi yang dimiliki oleh BMKG.