Waspada Bencana Alam Mengintai : Potensi Banjir dan Longsor Pertengahan Maret 2025

Banjir dan longsor mulai terjadi di sejumlah daerah di Sumsel karena cuaca ekstrem dalam beberapa minggu belakangan. -Foto : Disway-
Menurut dia, saat ini sebanyak 12 daerah yang telah menetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Timur, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Kota Prabumulih, dan Lubuklinggau.
Selain menyiapkan personil dan peralatan, pihaknya juga melakukan kegiatan rehabilitasi, rekonstruksi, dan juga pemulihan ekonomi pascabencana banjir di wilayah-wilayah terdampak bencana.
"Kami juga sudah membuka layanan kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan di setiap wilayah yang terdampak bencana untuk melayani para korban," jelasnya.
Iqbal mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati, karena berdasarkan prediksi BMKG puncak hujan adalah bulan Maret, sehingga dikuatirkan debit air naik secara tiba-tiba, terutama pada malam hari.
Terpisah, curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir memicu berbagai bencana alam salah satunya longsor.
Tercatat dikurun waktu 4 bulan terakhir setidaknya telah terjadi tiga bencana longsor di tiga kecamatan di Ogan Ilir.
Salah satunya yang menyebkan ambruknya jembatan penghubung antara Desa Lubuk Rukam dan Muaro Kumbang di Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir.
Kejadian itu pada Selasa, 11 Maret 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir terus melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah dampak lebih luas.
“Kejadian di Kecamatan Rantau Panjang, Tanjung Raja, dan yang terbaru di Kecamatan Kandis menjadi penyebab ambruknya jembatan yang menghubungkan Desa Lubuk Rukam dan Muaro Kumbang,” ujar Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edy Rahmad.
Rabu, 11 Maret 2025. Menurutnya, BPBD telah menerjunkan personel di setiap kecamatan untuk melakukan patroli serta melaporkan perkembangan kondisi di lapangan secara berskala.
“Kami terus melakukan pemantauan dan memastikan kesiapan tim jika terjadi bencana serupa di wilayah lainnya,” tambahnya.
BPBD Ogan Ilir juga telah menyiapkan berbagai perlengkapan darurat untuk mendukung upaya penanganan bencana.
“Saat ini kami memiliki dua perahu, mesin pompa, pelampung, tenda, serta logistik lainnya yang siap digunakan dalam keadaan darurat,” jelas Edy.
Selain itu, pihaknya juga telah mensiagakan satuan tugas (satgas) siaga bencana yang selalu siap sedia merespons setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan dampak lebih besar.
“Satgas ini akan bertugas membantu evakuasi, memberikan pertolongan pertama, serta menyalurkan bantuan kepada warga terdampak,” ungkapnya.