Harga Emas di OKU Tembus Rp9 Juta Persuku : Warga Lebih Banyak Menjual daripada Membeli !

Salah satu toko emas di Baturaja saat sedang melayani konsumennya.-Foto : Romi Rivano-
"Saat harga emas naik seperti sekarang, biasanya orang-orang akan menjual emas yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan lebih," tambahnya.
Meskipun terjadi penurunan jumlah pembeli emas dalam jumlah besar, beberapa jenis perhiasan tetap memiliki peminat yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Solihan Resmi Nahkodai MUI Muara Enim Periode 2025-2030
BACA JUGA:Gelar Ops Keselamatan Musi 2025 dengan Perbaikan Jalan Berlubang
Perhiasan seperti gelang, cincin, dan kalung masih menjadi barang yang banyak dicari oleh masyarakat, terutama mereka yang membeli emas bukan sekadar untuk investasi, tetapi juga sebagai pelengkap mode.
Salah satu pembeli, Reni, warga Baturaja, mengaku tetap membeli emas meskipun harga sedang tinggi. "Saya beli satu suku untuk simpanan saja.
Siapa tahu nanti harga naik lagi, jadi bisa dijual dengan harga lebih tinggi," ungkapnya.
Di toko emas lain, permintaan terhadap perhiasan emas masih cukup stabil meskipun harga terus meningkat.
BACA JUGA:Toyota HI Ace Seruduk Dump Truck, Empat Orang Jadi Korban, Begini Kondisinya !
Hal ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, emas tetap menjadi pilihan utama dalam berinvestasi dan sebagai simbol kemewahan.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga emas di OKU dan wilayah lainnya antara lain:
1. Fluktuasi Nilai Tukar Dolar AS
Emas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga setiap perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang lain, termasuk rupiah, akan memengaruhi harga emas. Saat dolar menguat, harga emas dalam rupiah otomatis ikut naik.
2. Ketidakpastian Ekonomi Global