Fokus Penghematan tanpa Mengurangi Bantuan Sosial
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/d1d393cf579717f249a97f5361a13c90.jpg)
Aktifitas pembagian dan penyaluran bantuan langsung tunai alias BLT di Sumsel. -Foto : Disway-
Meskipun anggaran yang terpotong pada kegiatan seremonial dan fasilitas kantor mungkin tidak terlalu besar, namun efisiensi tetap menjadi hal yang perlu dilakukan sesuai arahan pemerintah pusat.
"Kami sedang mengkaji pos-pos anggaran yang ada, dan nantinya kami akan menyampaikan hasilnya," katanya.
BACA JUGA:Hapus Kegiatan tak Bermanfaat : Pemprov Sumsel Jalankan Efisiensi Anggaran 2025 !
BACA JUGA:DBD di Sumsel Terdata 6.263 Kasus : 37 Orang Meninggal Dunia !
Kebijakan ini disambut baik oleh sebagian besar masyarakat Sumsel, meskipun ada juga beberapa kekhawatiran terkait dampak penghematan anggaran terhadap kualitas dan kuantitas bantuan sosial yang disalurkan.
Sejumlah warga menilai bahwa bantuan sosial sangat penting, terutama di saat-saat tertentu seperti hari besar nasional atau saat terjadi bencana alam.
Edi, seorang warga Kota Palembang, menyatakan bahwa kebijakan ini sangat positif, karena bantuan sosial sangat membantu masyarakat yang kurang mampu.
"Bantuan sosial sangat penting bagi mereka yang membutuhkan, terutama di momen-momen spesial atau saat terjadi bencana. Jadi, jika bantuan sosial tetap ada dan tidak dipangkas, itu tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Reni, seorang warga Banyuasin.
Menurutnya, sangat penting untuk memastikan bahwa bantuan sosial yang disalurkan benar-benar tepat sasaran.
"Semoga pemerintah bisa memastikan bahwa bantuan sosial ini diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan," harapnya.
Namun, ada juga sejumlah warga yang menyarankan agar Dinas Sosial Provinsi Sumsel lebih ketat dalam mengawasi penggunaan anggaran bantuan sosial tersebut.
Nandi, seorang warga Muara Enim, berharap agar penghematan anggaran dilakukan pada sektor yang tidak langsung mempengaruhi bantuan sosial, seperti kegiatan seremonial dan fasilitas kantor.
"Penghematan bisa dilakukan di sisi yang tidak mempengaruhi kebutuhan langsung masyarakat, seperti acara-acara seremonial. Namun, penting untuk memastikan bahwa kualitas bantuan sosial tetap terjaga," katanya.
Sementara itu, Yeli, seorang warga Prabumulih, berharap agar penghematan anggaran tidak berdampak pada kualitas dan kuantitas bantuan sosial yang diberikan.