Asal Usul dan Sejarah Lontong Cap Go Meh : Simbol Akulturasi yang Terus Hidup di Setiap Perayaan Imlek !

Menu ketupat cap go meh -FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2025 : Ini Shio yang Beruntung di Tahun Ular Kayu, Jangan Lengah Meski Hoki !

Lontong melambangkan harapan akan kehidupan yang panjang dan sejahtera.

Bentuknya yang lonjong menyerupai gulungan kertas yang berarti ilmu dan kebijaksanaan.

Opor ayam melambangkan kesejahteraan dan keberuntungan, karena ayam dalam budaya Tionghoa dianggap sebagai simbol kemakmuran.

BACA JUGA:Shio yang 'Ciong' pada Tahun Ular Kayu 2025 : Diminta Lebih Mawas Diri dan Beradaptasi dengan Perubahan !

BACA JUGA:Ciam Si : Tradisi Tionghoa yang Penuh Makna dalam Meminta Petunjuk Kehidupan

Telur pindang mencerminkan kesempurnaan dan awal yang baru, selaras dengan semangat Imlek.

Sambal goreng ati melambangkan ketulusan hati dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan.

Sayur labu siam dipercaya membawa keseimbangan dan keselarasan dalam hidup.

Dengan berbagai lauk yang beragam, Lontong Cap Go Meh juga dianggap sebagai lambang keberagaman dan kebersamaan, mencerminkan hubungan harmonis antara budaya Tionghoa dan Indonesia.

Awalnya, Lontong Cap Go Meh hanya dibuat di rumah-rumah keluarga Tionghoa Peranakan sebagai bagian dari tradisi Cap Go Meh.

Namun, seiring waktu, hidangan ini mulai populer dan menjadi sajian khas yang bisa ditemukan di banyak restoran dan warung makan, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.

Kini, setiap perayaan Cap Go Meh, banyak orang, termasuk yang bukan keturunan Tionghoa, ikut menikmati hidangan ini.

Lontong Cap Go Meh telah menjadi bagian dari kuliner khas Nusantara, membuktikan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang sejarah, identitas, dan persatuan budaya.

Di sudut Metro Atom Pasar Baru, tersembunyi kuliner legendaris yang selalu dinanti setiap perayaan Cap Go Meh atau perayaan Imlek, yakni Ketupat Cap Go Meh Gloria Ny Kartika Tjandra.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan