Ciam Si : Tradisi Tionghoa yang Penuh Makna dalam Meminta Petunjuk Kehidupan
Salah satu kertas berisi pesan dalam ramalan Ciam Si.-FOTO : ANTARA-
Memohon Izin
Setelah menyampaikan doa dan pertanyaan, pemohon melemparkan siao poe. Jika satu potongan kayu menelungkup dan yang lainnya terbuka, artinya dewa memberikan izin untuk melanjutkan ritual.
Sebaliknya, jika kedua potongan terbuka atau menelungkup, izin belum diberikan.
Mengambil Batang Bambu
Jika izin diperoleh, pemohon mengocok gelas bambu hingga salah satu batang bambu keluar. Nomor yang tertera pada batang tersebut merujuk pada kertas ramalan yang harus dibaca.
Membaca Pesan Ramalan
Isi kertas ramalan biasanya berupa syair yang mengandung makna mendalam.
Pesan ini dapat berupa peringatan, nasihat, atau petunjuk baik yang relevan dengan pertanyaan pemohon.
Jika sulit memahami maknanya, pemohon bisa meminta bantuan tetua vihara atau orang yang ahli dalam menafsirkan syair tersebut.
Memastikan Jawaban
Untuk memastikan keakuratan jawaban, pemohon dapat kembali melemparkan siao poe.
Jika jawabannya tetap sama, itu menandakan ramalan tersebut memang diperuntukkan baginya.
Pesan di Balik Tradisi
Ciam Si tidak hanya menjadi sarana untuk mencari petunjuk, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan.
Tradisi ini mengingatkan umat bahwa dalam situasi sulit, Tuhan adalah tempat terbaik untuk mengadu dan meminta pertolongan.