Ciam Si : Tradisi Tionghoa yang Penuh Makna dalam Meminta Petunjuk Kehidupan
Salah satu kertas berisi pesan dalam ramalan Ciam Si.-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Acara Siraman Sebelum Menyambut Pernikahan : Tradisi yang Penuh Makna dalam Budaya Indonesia
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk melakukan Ciam Si, selain keyakinan penuh.
Kepercayaan yang kuat menjadi kunci utama agar ritual berjalan lancar dan jawaban yang diberikan dewa dapat diterima dengan baik.
"Kalau tidak yakin, biasanya tidak akan mendapatkan restu dari dewa," tambah Chandra.
BACA JUGA:Tradisi Unik di Berbagai Daerah Indonesia: Warisan Budaya yang Membanggakan
BACA JUGA:Empat Lawang, Surga Durian di Sumatera Selatan : Keunggulan Rasa di Balik Kelezatan Durian Tembaga !
Hal ini diakui oleh Maming, salah satu umat yang kerap melakukan Ciam Si di Vihara Dharma Ramsi.
"Kalau masalah sudah mentok dan tidak ada jalan keluar, saya datang ke sini untuk meminta petunjuk. Keyakinan itu penting, karena tanpa percaya, ritual ini tidak akan berarti apa-apa," katanya.
Ritual Ciam Si melibatkan beberapa alat yang telah menjadi ciri khasnya, antara lain:
1. Siao Poe: Dua potongan kayu berbentuk setengah oval yang digunakan untuk meminta izin dari dewa.
2. Gelas Bambu dan Batang Bambu Bernomor: Digunakan untuk menentukan jawaban ramalan.
3. Kertas Ramalan: Berisi pesan berupa syair yang menjadi jawaban atas pertanyaan pemohon.
Semua alat ini tersedia di vihara, sehingga umat hanya perlu membawa doa dan keyakinan.
Ritual Ciam Si dimulai dengan sembahyang di hadapan patung dewa.
Di Vihara Dharma Ramsi, umat biasanya memohon kepada Dewa Kwan Kong, sosok legendaris dari sejarah China kuno yang dipercaya sebagai pelindung perdagangan dan kesusasteraan.