2 Kabupaten Penghasil Ikan Asap di Sumatera Selatan : Kekayaan Kuliner Tradisional yang Mendunia !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Senin , 20 Jan 2025 - 14:38

Salah satu produk andalan dari provinsi Sumsel adalah ikan asap atau ikan salai-Foto : Dokumen Palpos-

Ikan asap, baik ikan salai dari Muara Enim maupun sagarurung dari Desa Tanjung Kurung, merupakan kekayaan kuliner yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sumatera Selatan.

Dengan cita rasa khas, proses produksi yang tradisional, dan nilai budaya yang tinggi, produk-produk ini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikenalkan ke dunia internasional.

Melalui pelestarian tradisi dan pengembangan usaha yang berkelanjutan, ikan asap dari Sumatera Selatan dapat terus menjadi simbol kekayaan budaya dan sumber penghidupan bagi masyarakat lokal.

2 kabupaten penghasil ikan asap di sumatera selatan : kekayaan kuliner tradisional yang mendunia !                            koranpalpos.com - sumatera selatan dikenal sebagai salah satu daerah di indonesia yang kaya akan tradisi kuliner.
salah satu produk andalan dari provinsi ini adalah ikan asap, yang diproduksi di beberapa wilayah, seperti kabupaten muara enim dan desa tanjung kurung, kecamatan abab, kabupaten penukal abab lematang ilir (pali).
dari dua daerah ini, lahir dua jenis ikan asap unggulan, yaitu ikan salai dan sagarurung, yang telah diakui sebagai bagian dari warisan budaya indonesia.
baca juga:keunikan kampung kapitan palembang: sebuah budaya yang tak tergoyahkan
baca juga:ngidang khas palembang: warisan kuliner yang hampir punah
ikan salai merupakan ikan asap tradisional khas kabupaten muara enim.
biasanya, ikan salai dibuat dari ikan sungai seperti gabus, seluang, baung, dan ikan lais.
proses pengasapan memberikan aroma khas yang membuatnya menjadi bahan utama dalam berbagai masakan lokal, seperti pindang, gulai, dan sup.
baca juga:tradisi unik di berbagai daerah indonesia: warisan budaya yang membanggakan
baca juga:ragam kain tradisional palembang: keindahan budaya yang terpancar dalam setiap helai benang
menurut sejarahnya, ikan salai mulai diproduksi oleh masyarakat setempat sebagai cara untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan yang melimpah dari sungai-sungai besar di sumatera selatan, seperti sungai lematang dan sungai batang enim.
pengasapan ini tidak hanya memperpanjang masa simpan ikan, tetapi juga memberikan cita rasa unik yang digemari oleh banyak orang hingga kini.
pembuatan ikan salai memerlukan beberapa tahapan yang cukup panjang namun sederhana.
baca juga:empat lawang, surga durian di sumatera selatan : keunggulan rasa di balik kelezatan durian tembaga !
baca juga:musim durian telah tiba : 5 daerah ini surga durian di sumatera selatan !
berikut adalah langkah-langkah dalam membuat ikan salai:
1. pembersihan ikan: ikan yang akan diasap dibersihkan terlebih dahulu, termasuk sisik dan isi perutnya.
2. penggaraman: ikan dibaluri dengan larutan garam atau garam kering untuk mengurangi kadar air dan memperkuat tekstur daging. proses ini juga berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
baca juga:7 tanaman ini disinggung dalam alquran ditakuti jin dan sihir : sebaiknya ditanam di halaman rumah !
baca juga:asal usul dan sejarah panjang kelapa sawit di indonesia : dari 4 biji ke industri raksasa !
3. penjemuran: ikan yang telah diberi garam dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 30 menit untuk mengurangi kadar air.
4. penataan di ruang pengasapan: ikan disusun di ruang pengasapan dengan hati-hati agar asap panas dapat merata.
5. proses pengasapan: ikan diasap selama 3 hingga 5 jam. untuk menghasilkan ikan salai yang lebih kering dan tahan lama, proses ini bisa berlangsung hingga 24 jam.
6. pendinginan dan pengemasan: setelah selesai diasap, ikan didinginkan di tempat bersih sebelum dikemas dalam wadah kedap udara.
tidak semua jenis ikan dapat dijadikan ikan salai. berikut adalah beberapa jenis ikan yang sering digunakan:
ikan baung: ikan ini hidup di perairan tawar, terutama di sungai musi, dan dikenal karena dagingnya yang tebal dan lembut.
ikan patin: ikan asli perairan indonesia ini memiliki tekstur daging yang gurih dan cocok untuk berbagai olahan, termasuk ikan salai.
ikan seluang: ikan kecil dengan tubuh pipih ini sering ditemukan di sumatera selatan dan populer untuk diolah menjadi ikan salai.
ikan gabus: daging ikan gabus yang empuk membuatnya menjadi pilihan favorit untuk diasap.
ikan lele: lele juga sering diasap karena dagingnya yang lembut dan mudah menyerap aroma asap.
selain ikan salai, sumatera selatan juga memiliki produk ikan asap khas lainnya, yaitu sagarurung, yang berasal dari desa tanjung kurung, kecamatan abab, kabupaten pali.
sagarurung awalnya dibuat dari ikan kerandang, namun seiring waktu, ikan-ikan lain seperti gabus, nila, toman, dan patin juga mulai digunakan.
sagarurung telah diakui sebagai warisan budaya takbenda indonesia, mengingat pentingnya produk ini dalam kehidupan masyarakat setempat.
makanan ini bukan hanya sekadar kuliner, tetapi juga simbol tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
sagarurung memiliki aroma asap yang khas dan rasa yang kuat, menjadikannya bahan yang sangat fleksibel untuk berbagai olahan makanan.
selain sebagai pendamping nasi, sagarurung juga sering dijadikan bahan utama dalam berbagai masakan tradisional sumatera selatan.
selain memiliki cita rasa yang khas, ikan asap seperti ikan salai dan sagarurung juga menawarkan berbagai manfaat:
1. sumber protein tinggi: ikan asap kaya akan protein, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
2. mengandung omega-3: beberapa jenis ikan yang diasap, seperti gabus dan patin, mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
3. awet dan praktis: proses pengasapan membuat ikan lebih tahan lama, sehingga cocok untuk disimpan dalam jangka waktu lama.
meskipun ikan asap memiliki banyak keunggulan, para produsen di sumatera selatan menghadapi sejumlah tantangan, seperti fluktuasi pasokan ikan, perubahan cuaca yang memengaruhi proses pengasapan, dan persaingan di pasar.
namun, peluang ekonomi dari produksi ikan asap tetap besar, terutama dengan meningkatnya permintaan dari pasar lokal maupun nasional.
di tingkat lokal, ikan asap menjadi salah satu komoditas andalan yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
selain itu, produk ini juga memiliki potensi ekspor yang besar, mengingat popularitasnya di kalangan diaspora indonesia di luar negeri.
ikan asap, baik ikan salai dari muara enim maupun sagarurung dari desa tanjung kurung, merupakan kekayaan kuliner yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat sumatera selatan.
dengan cita rasa khas, proses produksi yang tradisional, dan nilai budaya yang tinggi, produk-produk ini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikenalkan ke dunia internasional.
melalui pelestarian tradisi dan pengembangan usaha yang berkelanjutan, ikan asap dari sumatera selatan dapat terus menjadi simbol kekayaan budaya dan sumber penghidupan bagi masyarakat lokal.