Kejari Ogan Ilir Akan Minta Klarifikasi Terkait Video Viral Warga Kelupaskan Aspal

Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Ilir akan melakukan monitoring dan meminta klarifikasi dari pihak-pihak terkait atas pembangunan proyek pengaspalan jalan di Desa Pulau Semambu-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Begini Modus Pemerasan Kadisnaketrans Sumsel : Terungkap Temuan Uang Tunai, Logam Mulia, dan Rekening Ganda !

Unggahan ini telah menarik perhatian publik dengan hampir 10 ribu penonton dan puluhan komentar beragam.

Dalam video itu, pengunggah mengungkapkan kekecewaan terhadap kualitas pengaspalan yang dinilai sangat tipis dan mudah retak.

Bahkan, warga terlihat mencongkel dan mengelupaskan aspal dengan tangan mereka sendiri untuk menunjukkan kerusakan tersebut.

BACA JUGA:Geram Sepeda Motornya Dicuri, Warga Ogan Ilir Gelar Sayembara Berhadiah Rp 10 Juta

BACA JUGA:Kesal Tak Diberi Uang : Pemuda di Lubuklinggau Bakar Rumah Orang Tua, Begini Nasibnya Sekarang !

Pengunggah video juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, atas pengaspalan di desa mereka.

Namun, ia menyayangkan hasil pengerjaan yang dinilai jauh dari harapan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Panca Wijaya Akbar yang telah membantu pengaspalan di desa kami, namun inilah yang terjadi, bisa dilihat. Hancur aspalnya, retak-retak padahal belum sampai satu bulan pengaspalan,” ucapnya.

Selain itu, pengunggah juga menunjukkan area jalan lain di desa tersebut yang mengalami kerusakan serupa.

"Baru dibangun sudah hancur, di Dusun 3 Desa Pulau Semambu. Banyak sampai ke sana," katanya sambil menunjuk area jalan yang rusak.

Postingan tersebut bahkan menandai akun media sosial Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, serta akun DPRD Ogan Ilir, seolah berharap ada tindak lanjut yang lebih baik atas pembangunan jalan aspal tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir, Ruslan, memberikan tanggapan terkait masalah ini.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalan dimulai pada bulan Oktober atau November 2024, yang bertepatan dengan musim hujan.

Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas proyek.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan