Komisi VII DPR Ingatkan Kesepakatan Soal Haji Terealisasi
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay saat diwawancarai di Padang, Jumat (6/12).-Foto: Antara-
BACA JUGA:Gugatan Sengketa Pilkada di OKU Terus Bergulir di MK
"Sebagian beruntung dapat di pemondokan yang bagus dan dekat dengan Masjidilharam. Sebagian lagi di tempat yang kurang baik dan jauh dari Masjidilharam," tuturnya.
Keempat, konsumsi dan makanan jemaah selama di Tanah Suci. Dia mengatakan bahwa Pemerintah harus memenuhi janji untuk menyajikan makanan bercita rasa Indonesia.
Pada tahun lalu, pihaknya menemukan tidak semua bumbu masakan didatangkan dari Indonesia. Persentasenya kecil, yang besar malah didatangkan dari negara lain.
BACA JUGA:DPR RI Usul Libatkan BPOM Dalam Program MBG
BACA JUGA:Pengamat Dorong Parpol Berbenah Usai MK Hapus Presidential Threshold
"Tentu ini harus diperbaiki. Harus dipastikan bahwa masakan yang ada standarnya bercita rasa Indonesia," katanya.
Dia lantas berkata, "Lagi pula, penyediaan bumbu dapur ini penting. Untuk mencukupi kebutuhan 221.000 calon haji selama 40 hari, adalah peluang bisnis bagi UMKM di Indonesia.
Kenapa tidak dipercayakan saja pada gabungan UMKM untuk menyediakannya? Buatlah perjanjian jauh-jauh hari agar bisa dipenuhi berapa pun kebutuhan yang diperlukan."
Kelima, transportasi untuk jemaah yang penting untuk dipastikan ketersediaan dan kenyamanannya, termasuk sosialisasi terkait dengan penggunaan alat transportasi tersebut.
BACA JUGA:Romano : Kluivert Gantikan Shin Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
BACA JUGA:Dukung Tunda Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
"Tidak heran, banyak calon haji yang kadang ditinggal dan mengalah dari jemaah asal negara lain. Padahal, transportasi ini adalah bagian yang dibayar dan dihitung secara ketat dalam ongkos haji," katanya.
Keenam, pelayanan jemaah saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) yang harus prima sebab kesuksesan haji sangat ditentukan sukses tidaknya pelaksanaan ibadah di Armina yang merupakan salah satu kunci pembeda antara haji dan umrah.
"Kami mohon agar Pemerintah memprioritaskan pelayanan di Armina. Tenda harus dipastikan kecukupannya. Air, makanan, tempat ibadah, dan kebutuhan selama di Armina harus cukup, lengkap, dan memuaskan jemaah," katanya.