Kisah Sukses Ferry : Pedagang Bakso yang Membangun Jalan untuk Kampung Halaman

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Minggu , 05 Jan 2025 - 21:41

uwadi atau Sam Ferry bersama istri Sri Asmani, pedagang bakso Batam viral bangun jalan di Malang, Jawa Timur, berbagi cerita dengan wartawan dikediamannya di perumaha Anggrek Mas 1, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2025)-FOTO : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Di akhir tahun 2024, nama Ferry Suhartono mendadak jadi perbincangan di media sosial.

Pria berusia 52 tahun asal Desa Bale Asri, Malang, Jawa Timur, dikenal tidak hanya sebagai pemilik usaha Bakso Gunung yang sukses di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Tetapi juga sebagai sosok dermawan yang membangun jalan di kampung halamannya dengan dana pribadi.

Sejak 2017, Ferry memimpin pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan lebar enam meter di Dusun Bale Asri.

Pembangunan jalan ini dilakukan secara bergotong-royong bersama warga desa. Jalan yang sebelumnya rusak dan belum beraspal itu kini mulus bak jalan tol.

Ferry tak menyebutkan jumlah dana yang telah ia keluarkan, tetapi ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan hingga total panjang jalan mencapai 5,5 kilometer.

“Kondisi jalan dulu sangat memprihatinkan. Warga kesulitan melintas, apalagi saat musim hujan. Dari situlah muncul keinginan saya untuk melakukan sesuatu,” ujar Ferry.

Selain membangun jalan, Ferry bersama istrinya, Sri Asmani (57), juga telah mendanai pembangunan fasilitas umum lain, seperti masjid dan lapangan sepak bola.

Meski banyak yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat daerah, Ferry menegaskan bahwa motivasinya murni untuk ibadah.

kisah sukses ferry : pedagang bakso yang membangun jalan untuk kampung halaman                            koranpalpos.com - di akhir tahun 2024, nama ferry suhartono mendadak jadi perbincangan di media sosial.
pria berusia 52 tahun asal desa bale asri, malang, jawa timur, dikenal tidak hanya sebagai pemilik usaha bakso gunung yang sukses di kota batam, kepulauan riau.
tetapi juga sebagai sosok dermawan yang membangun jalan di kampung halamannya dengan dana pribadi.
baca juga:dari loper koran menjadi sekda palembang : kisah inspiratif aprizal hasyim !
baca juga:prestasi pelatih indonesia di balik kesuksesan negara lain di olimpiade paris 2024, kisah inspiratif
sejak 2017, ferry memimpin pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan lebar enam meter di dusun bale asri.
pembangunan jalan ini dilakukan secara bergotong-royong bersama warga desa. jalan yang sebelumnya rusak dan belum beraspal itu kini mulus bak jalan tol.
ferry tak menyebutkan jumlah dana yang telah ia keluarkan, tetapi ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan hingga total panjang jalan mencapai 5,5 kilometer.
baca juga:kisah inspiratif halimah : kreator konten yang masuk tiktok change makers 2024 !
baca juga:mengenal sosok mbok yem : kisah inspiratif wanita tangguh di puncak gunung lawu
“kondisi jalan dulu sangat memprihatinkan. warga kesulitan melintas, apalagi saat musim hujan. dari situlah muncul keinginan saya untuk melakukan sesuatu,” ujar ferry.
selain membangun jalan, ferry bersama istrinya, sri asmani (57), juga telah mendanai pembangunan fasilitas umum lain, seperti masjid dan lapangan sepak bola.
meski banyak yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat daerah, ferry menegaskan bahwa motivasinya murni untuk ibadah.
baca juga:kisah inspiratif seorang perempuan tunanetra 
baca juga:kisah sukses 2 jenderal asal empat lawang sumatera selatan : dedikasi dan teladan bagi generasi muda ! 
“niat saya adalah ibadah, lillahi ta’ala. saya ingin berbagi dan menyalurkan rezeki untuk kepentingan bersama,” kata ayah tiga anak ini.
kisah ferry adalah cerminan kerja keras dan kegigihan.
lahir dari keluarga petani miskin, ferry memutuskan merantau sejak usia 16 tahun untuk mencari nafkah.
baca juga:dari kampung nelayan menjadi desa wisata unggulan : kisah sukses kampung malahing yang menginspirasi !
baca juga:kisah sukses kurniawan dwi yulianto : orang indonesia pertama mendapat pelatihan di italia !
perjalanan hidupnya dimulai sebagai buruh cangkul dengan upah rp700 per hari.
tak lama, ia mencoba peruntungan sebagai penjual bakso pikul di kuningan, jawa barat, yang memberikan penghasilan lebih besar.
pekerjaan menjual bakso terus berkembang.
ferry kemudian pindah ke bali untuk berjualan bakso menggunakan gerobak, dan di usia 20-an, ia memutuskan merantau ke batam dengan mimpi mendirikan usaha sendiri.
bermodal rp900 ribu hasil tabungannya, ferry memulai bisnis bakso keliling yang perlahan berkembang menjadi usaha besar.
pada tahun 1995, ferry mendirikan bakso gunung bersama istrinya.
ciri khas bakso yang berbentuk menyerupai gunung dan bakso isi telur menjadi daya tarik utama.
hingga kini, usaha ini telah berkembang menjadi delapan cabang dengan total 80 karyawan.
ferry percaya bahwa kunci kesuksesan adalah mempertahankan kualitas rasa, inovasi, serta menjaga harga tetap terjangkau.
selain itu, kebiasaannya bersedekah menjadi landasan utama dalam perjalanan bisnis dan hidupnya.
ferry dan istrinya selalu menanamkan rasa syukur dan keikhlasan dalam menjalani hidup.
bagi mereka, kesuksesan bukan hanya soal materi, tetapi juga keberkahan yang dirasakan saat bisa berbagi.
“kami hanya ingin hidup sehat dan bermanfaat bagi orang lain. itu sudah cukup bagi kami,” tutup ferry.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 7 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan