Tokoh yang Ingin Jadi Capres Harus Miliki Investasi Elektoral
Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM - Para tokoh yang bercita-cita menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilu 2029 diharuskan memiliki investasi elektoral yang kuat sebagai modal utama.
Hal ini menjadi semakin penting setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), memungkinkan semua warga negara mencalonkan diri.
Hendri Satrio, analis komunikasi politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI, menegaskan bahwa investasi elektoral merupakan kunci untuk bersaing di tengah kompetisi yang semakin terbuka.
BACA JUGA:MK Tolak Permohonan Warga tidak Beragama Diakui Dalam Adminduk
BACA JUGA:MPR Apresiasi MK Hapus Presidential Treshold
“Calon presiden harus memiliki investasi elektoral. Tidak semua tokoh politik memiliki tabungan elektoral yang cukup. Artinya, mereka harus dikenal luas oleh masyarakat melalui popularitas,” kata Hendri, Jumat.
Investasi elektoral, menurut Hendri, dapat dilakukan dengan menonjolkan diri melalui berbagai cara, baik melalui program kerja, komunikasi publik, maupun kegiatan sosial yang mampu menarik perhatian masyarakat. Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan sembarangan.
“Kesan yang diberikan kepada masyarakat harus positif agar langkah ke pencalonan presiden dapat berjalan mulus,” tambahnya.
BACA JUGA:Komisi II DPR Akan Bahas Ketentuan Jumlah Capres Akibat Putusan MK
BACA JUGA:MK Hapus Pasal Presidential Threshold di UU Pemilu
Hendri juga menekankan bahwa investasi elektoral membutuhkan dana yang besar. Hal ini menjadikan persiapan finansial sebagai aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap tokoh yang ingin maju.
“Turun ke masyarakat itu tidak murah. Hanya mereka yang memiliki kemampuan finansial memadai yang dapat memenangkan hati rakyat,” jelasnya.
Hingga saat ini, Hendri melihat Presiden Prabowo Subianto sebagai tokoh yang paling siap untuk kembali bertarung dalam Pilpres 2029.
BACA JUGA:PKB Siap Sukseskan Seluruh Kebijakan Strategis Prabowo