Tragedi Lubuklinggau : Kakek Lansia Akhiri Hidup di Kontrakan, Ini Fakta di Baliknya !
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, di mana korban ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Minggu, 29 Desember 2024.-Foto : Istimewa-
Peristiwa ini kemudian dilaporkan kepada tetangga sekitar dan pihak kepolisian.
Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari saksi serta keluarga korban untuk menyelidiki motif di balik kejadian tragis ini.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Desa Rengas II : Emas dan Uang untuk Umroh Ikut Terbakar !
BACA JUGA:Polres OKU Sita 28 Butir Pil Ekstasi dari Seorang Bandar
Hasil penyelidikan sementara mengungkap bahwa korban memiliki riwayat penyakit paru-paru yang menyebabkan sering mengalami sesak napas.
Selain itu, korban juga diketahui menghadapi permasalahan dalam keluarga yang diduga menjadi faktor utama keputusan tragis tersebut.
Beberapa saksi, termasuk anggota keluarga, menyebutkan bahwa korban pernah menyampaikan niatnya untuk mengakhiri hidup.
Salah satu saksi, cucunya sendiri, Dea, mengatakan bahwa korban sering merasa tertekan akibat perlakuan kasar dari salah satu anaknya yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ).
"Korban sering dipukul oleh anaknya yang mengalami gangguan jiwa, terutama ketika anaknya meminta uang untuk membeli rokok. Hal ini menjadi salah satu penyebab korban merasa sangat tertekan," kata Suwarno.
Pihak keluarga korban, setelah berdiskusi dengan kepolisian, menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka memutuskan untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Hal ini disampaikan oleh Iptu Suwarno.
"Keluarga korban telah sepakat untuk tidak dilakukan autopsi dan memilih segera memakamkan jenazah korban sesuai dengan adat setempat," jelasnya.
Jenazah korban telah dimakamkan pada hari yang sama di pemakaman umum terdekat.
Proses pemakaman dilakukan secara sederhana, dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat.
Tekanan Hidup dan Isu Kesehatan Mental