Tausa Kacang Hijau: Tradisi Manis yang Tetap Bertahan di Tengah Modernisasi Kuliner Dalam dunia kuliner tradi
Tausa kacang hijau, isian klasik yang menyimpan cerita budaya dan rasa autentik-Foto: instagram@lilisusanti32-
KULINER,KORANPALPOS.COM - Dalam dunia kuliner tradisional, ada banyak kudapan khas yang hingga kini tetap menjadi favorit masyarakat.
Salah satunya adalah tausa kacang hijau, isian manis yang biasanya digunakan dalam berbagai jenis makanan ringan seperti bakpao, kue bulan, hingga pia tradisional.
Meski zaman terus berkembang dengan kehadiran berbagai makanan modern, tausa kacang hijau tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.
Tausa kacang hijau sebenarnya berasal dari tradisi kuliner Tionghoa.
BACA JUGA:Spaghetti Bolognese: Hidangan Italia yang Mendunia
BACA JUGA:Bubur Kacang Hijau : Hidangan Legendaris yang Kaya Gizi dan Tradisi
Kata “tausa” sendiri berarti pasta kacang, yang dibuat dari kacang hijau yang dihaluskan dan dicampur dengan gula.
Dalam tradisi Tionghoa, makanan yang menggunakan tausa sering kali hadir dalam momen-momen istimewa seperti perayaan Imlek atau festival kue bulan.
Kehadiran tausa ini melambangkan kemanisan hidup dan harapan untuk kebahagiaan di masa depan.
Di Indonesia, tausa kacang hijau telah beradaptasi dengan selera lokal.
BACA JUGA:Donat Singkong : Cemilan Kekinian yang Lezat dan Sehat
BACA JUGA:Kolak Durian : Sensasi Manis dan Gurih yang Menyegarkan Tradisi Ramadhan
Tidak hanya digunakan dalam kue-kue tradisional Tionghoa, tausa kini juga sering ditemukan dalam makanan ringan yang populer di berbagai daerah, seperti pia khas Yogyakarta dan bakpia Pathok.
Tausa kacang hijau dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis.