Pedang Bermata Dua : E-Commerce untuk UMKM di Indonesia !
Seorang pedagang memilih katalog untuk dijual melalui siaran langsung secara daring, di Toserba Unik Padang, Sumatera Barat, Jumat (29/11/2024).-Foto : Dokumen Palpos-
Salah satunya adalah memberikan insentif bagi UMKM untuk mengembangkan situs web mandiri atau mendorong mereka untuk memanfaatkan berbagai saluran penjualan selain hanya bergantung pada satu platform e-commerce.
Pelatihan literasi digital yang dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang pengelolaan data, pemasaran digital, dan strategi penjualan juga menjadi hal yang sangat penting.
Selain itu, platform e-commerce juga perlu lebih inklusif dan transparan dalam beroperasi.
Platform e-commerce harus bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk berbagi data yang relevan, seperti informasi pelanggan dan analisis perilaku konsumen, agar UMKM dapat memanfaatkan data tersebut untuk strategi pemasaran yang lebih efektif.
Digitalisasi menawarkan potensi besar bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang, namun hanya jika dikelola dengan bijak.
Ketergantungan pada satu platform e-commerce adalah pedang bermata dua yang dapat menjadi risiko besar bagi keberlanjutan usaha.
Dengan langkah-langkah strategis seperti diversifikasi saluran distribusi, peningkatan literasi digital, dan pengelolaan data yang lebih baik, UMKM dapat memperluas pasar mereka tanpa kehilangan otonomi dan kendali atas bisnis mereka.
Digitalisasi bukanlah tujuan akhir, melainkan alat pemberdayaan.
Jika dimanfaatkan dengan bijak, UMKM Indonesia bisa menjadi motor penggerak ekonomi digital yang mandiri, inovatif, dan berkelanjutan.
Ini adalah saatnya bagi UMKM untuk tidak hanya bergantung pada platform besar, tetapi untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri di era digital yang terus berkembang.