Bergelut dengan Nestapa Akibat Bencana Sepanjang 2024

Warga melintasi puing bangunan rumah yang hancur akbiat dihantam banjir lahar dingin Gunung Marapi di Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (16/5/2024).-Foto : ANTARA -

Sebanyak 18 orang meninggal dunia dalam bencana yang terjadi pada Minggu 25 Agustus 2024 pukul 03.30 Wit.

Pada bulan September, sebanyak 45.325 warga terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo di delapan kecamatan.

Satu orang meninggal dunia dan sebanyak 9.229 orang di antaranya mengungsi menempati tenda pengungsian.

BMKG mengklasifikasikan gempa ini sebagai gempa merusak terbesar saat ini yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan).

Tercatat gempa telah merusak sedikitnya 4.686 unit rumah warga dan puluhan fasilitas umum pada Rabu, 18 September 2024 itu.

Hampir tidak ada peristiwa bencana dengan jumlah korban signifikan yang terjadi pada Oktober.

Namun setidaknya lebih dari 30 kali gempa berskala kecil-sedang terjadi di sejumlah daerah, lalu banjir karena hujan berintensitas deras di sebagian daerah di Pulau Sumatera (Aceh, Jambi, Lampung), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta), Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara).

Pada saat ini juga ada serangkaian aktivitas pemadaman kebakaran lahan mineral yang dilakukan dengan luas lahan terbakar rata-rata puluhan hektare di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Bali – Nusa Tenggara Barat.

Di bulan November - awal Desember bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah yang mendominasi, khususnya wilayah Sumatera Utara dan Jawa Barat.

Sebanyak 16 orang korban meninggal dunia dan tujuh orang dinyatakan hilang atas bencana banjir disertai tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara.

Jumlah korban tersebut tersebar di Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Karo, dan Deli Serdang yang dilanda bencana banjir dan longsor secara beruntun pada Sabtu, 22 November 2024.

Setiap korban meninggal dunia di empat kabupaten tersebut sudah ditemukan dan jasadnya sudah dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing.

Namun, tim petugas gabungan di bawah komando BNPB dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini masih bersiaga dan melangsungkan upaya pemulihan dampak bencana.

Terakhir bencana banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 3-4 Desember itu mengakibatkan 20.629 orang warga terdampak dan 476 orang di antaranya terpaksa mengungsi karena rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka rusak.

Ratusan pengungsi tersebut tersebar di 184 desa dalam wilayah administrasi 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan