Waspada ! Kasus DBD Masih Mengkhawatirkan

Aktifitas pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan fogging.-Foto : ANTARA -
Yang tak kalah penting masyarakat kembali diingatkan untuk tetap menerapkan pola 3M yaitu mengubur, menutup dan menguras bak penampungan air agar terhindar dari penyakit DBD.
"Pola 3M ini masih menjadi cara yang sangat efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari DBD," ujarnya.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru
BACA JUGA:Baleg DPR RI Tunggu Pengajuan Pemerintah : Terkait Usulan Pilkada Dipilih DPRD !
Terkait kasus DBD ini, warga merasa cemas dan prihatin atas serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut. Sejumlah warga berharap agar pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam menanggulangi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
"Saya sangat khawatir karena DBD ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak. Saya berharap ada langkah yang lebih tegas dari pemerintah untuk memberantas sarang nyamuk dan memberikan edukasi lebih intensif kepada masyarakat," ujar Ita, salah seorang warga OKU, Kamis (20/12).
Harapan serupa juga datang dari beberapa warga di kabupaten yang terdampak, seperti Musi Banyuasin dan Banyuasin.
"Saya berharap ada peran aktif dari pemerintah untuk melakukan fogging secara rutin dan melakukan penyuluhan agar warga lebih peduli dengan kebersihan lingkungan," kata Yanto, seorang warga Banyuasin.
Selain itu, warga juga menginginkan adanya fasilitas kesehatan yang memadai dan akses cepat terhadap pengobatan.
"Penyakit DBD bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Kami berharap puskesmas atau rumah sakit memiliki persediaan obat yang cukup dan petugas medis yang siap siaga," tambah Evi, ibu rumah tangga di Muba.
Terpisah, Andi, warga Kecamatan Ilir Barat Kota Palembang mengaku khawatir dengan kondisi kesehatan keluarganya.
"Dengan hujan yang sering turun, genangan air jadi banyak di sekitar rumah kami. Kami sudah rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), tapi tetap saja ada kasus DBD di lingkungan kami," ujarnya.
Andi berharap pemerintah kota lebih intensif dalam melakukan fogging dan edukasi kepada warga untuk mengurangi jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Senada dengan itu, Lia, seorang ibu rumah tangga di kawasan Seberang Ulu Palembang menyatakan, meskipun ia sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungan, ia tetap merasa cemas.
"Kadang kita merasa sudah bersih, tapi tetap saja ada genangan yang sulit dihindari. Pemberantasan nyamuk perlu lebih masif, terutama di musim hujan seperti ini," ujarnya.