Waspada ! Kasus DBD Masih Mengkhawatirkan

Aktifitas pencegahan penyebaran penyakit DBD dengan fogging.-Foto : ANTARA -

Sebelumnya, dari catatan Dinas Kesehatan Sumsel, jumlah kasus penyakit DBD mengalami lonjakan.

Setidaknya hal ini terlihat dari periode Januari hingga Oktober 2024.

Kepala Dinkes Sumsel Trismarwan mengungkapkan, pada periode Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 36 orang meninggal karena DBD.

Untuk kasus tertinggi itu terjadi di Palembang, ada 14 orang yang meninggal dunia karena DBD, kemudian di Musi Banyuasin (Muba), serta Banyuasin.

Sementara Pemerhati lingkungan, Drs Taufik Anwar mengatakan, fenomena melonjaknya kasus DBD di Sumsel mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta memperkuat upaya pencegahan di tingkat akar rumput.

"Tingginya jumlah kasus DBD di Sumsel, khususnya di Palembang, Musi Banyuasin, dan Banyuasin, mengindikasikan bahwa upaya pemberantasan sarang nyamuk belum maksimal. Masalah ini memang kompleks, karena tidak hanya bergantung pada tindakan pemerintah, tetapi juga peran serta aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," ujar Taufik Anwar. 

Taufik menjelaskan bahwa penyebaran penyakit DBD sangat terkait dengan lingkungan yang memungkinkan nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, seperti genangan air di tempat-tempat sampah, selokan, dan wadah-wadah yang tidak tertutup.

Ia menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat serta pengelolaan lingkungan yang ramah lingkungan.

"Sinergi antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah harus lebih agresif dalam melakukan penyuluhan, sementara masyarakat harus lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Mengurangi potensi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti bisa dimulai dari hal sederhana seperti menutup tempat penampungan air, membuang sampah pada tempatnya, dan mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan," jelasnya.

Pemerhati lingkungan ini juga mengingatkan bahwa selain langkah preventif, pemerintah perlu memperkuat upaya pengendalian DBD dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, terutama di daerah-daerah yang paling terdampak.

Menurutnya, kolaborasi antara sektor kesehatan dan sektor lingkungan akan sangat efektif dalam memerangi DBD. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan