Basmi Ulat Grayak : Petani Diminta Pahami Penggunaan Insektisida !

Petani melakukan penyembrotan untuk membasmi ulat gerayak-Foto : Isro antoni-

Penyemprotan insektisida ini menjadi langkah terakhir apabila serangan ulat grayak sudah meluas, namun tetap memerlukan metode yang tepat agar hasilnya efektif.

Junaidi menjelaskan, terdapat berbagai jenis bahan aktif insektisida seperti sipermetrin, fenvalerat, dan siromazin.

BACA JUGA:Puncak Peringatan HUT Korpri dan PGRI : Pemkab Muba Adakan Talk Show dan Donor Darah !

BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih Ingatkan OPD Selesaikan Pekerjaan dan Administrasi per 15 Desember 2024

“Penggunaan insektisida harus sesuai dosis dan dilakukan dengan benar, misalnya pada malam hari mengikuti arah angin. Penting untuk menggunakan bahan aktif yang bervariasi agar ulat grayak tidak menjadi kebal,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi pasca-penyemprotan. “Rekomendasi kami, lakukan evaluasi 3–5 hari setelah pengendalian. Jika intensitas serangan meningkat, lakukan langkah pengendalian lanjutan dan pemantauan secara intensif,” kata Junaidi.

Penyemprotan insektisida yang tidak sesuai takaran justru dapat memperburuk kondisi, sebab ulat grayak bisa mengembangkan resistansi terhadap bahan aktif.

Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan kepada petani terus dilakukan untuk memastikan penggunaan insektisida yang tepat guna.

BACA JUGA:Polres OKU Jaga Ketat Proses Rekapitulasi Penghitungan Suara

BACA JUGA:Hasil Rekapitulasi KPU, Segini Selisih Suara Masing-Masing Paslon Walikota Lubuklinggau

Dengan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang terarah, petani diharapkan dapat mengatasi hama ulat grayak dan melindungi hasil panen mereka dari kerusakan lebih lanjut. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan