Gangguan Kesehatan Mental Bisa Picu Remaja Lakukan Tindakan Ekstrem

Ilustrasi anak liburan bersama orang tua.-Foto: Istimewa-

KORANPALPOS.COM - Psikolog klinis A. Kasandra Putranto menyampaikan beberapa faktor yang dapat memicu remaja melakukan tindakan ekstrem saat menghadapi masalah, salah satunya gangguan kesehatan mental.

"Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang, terutama remaja, melakukan tindakan ekstrem seperti itu, meliputi gangguan kesehatan mental, masalah dalam keluarga, dan tekanan sosial," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Kasandra menyampaikan pernyataan itu ketika ditanya mengenai kasus remaja berusia 14 tahun yang pada Sabtu (30/11) menusuk ayah dan neneknya hingga meninggal serta melukai ibunya di Cilandak, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Orang Tua Harus Aktif Ajak Anak Beraktivitas Fisik untuk Cegah Diabetes

BACA JUGA:Buah Bit: Superfood yang Menawarkan Segudang Manfaat untuk Kesehatan

Ia menjelaskan bahwa gangguan mental emosional, gangguan kepribadian, dan gangguan jiwa dapat memicu perilaku agresif, membuat individu sulit mengendalikan dorongan untuk melakukan tindakan ekstrem dalam situasi tertentu.

Menurut dia, lingkungan keluarga dan pengasuhan yang tidak sehat juga bisa memicu individu melakukan tindakan ekstrem dalam situasi tertentu.

"Kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual juga menjadi salah satu faktor penyebabnya," katanya.

BACA JUGA:Daun Mint: Si Hijau Serbaguna dengan Segudang Manfaat

BACA JUGA:Resistensi Antibiotik Berpengaruh Terhadap Produktivitas Masyarakat

Ia mengemukakan, anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang penuh kekerasan atau kecemasan bisa mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan berisiko menunjukkan perilaku agresif, termasuk terhadap orang dekat mereka seperti orang tua atau saudara.

"Anak-anak yang mengalami kekerasan atau trauma di masa kecil lebih cenderung mengembangkan gangguan perilaku, depresi, atau bahkan gangguan kepribadian, yang bisa berujung pada tindakan kekerasan di kemudian hari," kata dia.

Kasandra mengemukakan bahwa remaja seringkali terjebak dalam konflik internal besar seperti pencarian identitas, tekanan teman sebaya, atau masalah akademis.

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan dan Keunggulan Sayur Pakcoy : Pilihan Sehat untuk Keluarga Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan