Wujudkan Zero Konflik : Perketat Pengamanan Jelang 27 November 2024 !
Jajaran Polda Sumsel memperketat pengamanan jelang hari pencoblosan 27 November 2024.-Foto: Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024, pengamanan di Sumatera Selatan (Sumsel) diperketat selama masa tenang.
Aparat keamanan dikerahkan untuk memastikan situasi tetap kondusif hingga hari pemungutan suara.
Polda Sumsel sendiri menurunkan sebanyak 1.471 personel untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pengamanan tahap ini akan berlangsung mulai tanggal 24 November hingga 1 Desember 2024, melibatkan 709 personel dari BKO Polda Sumsel, 700 personel Brimob, dan 63 personel Samapta.
BACA JUGA:Pasca-OTT Gubernur Bengkulu : Wakil Gubernur Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Normal !
Mereka akan disebar ke berbagai Polres dan Polrestabes di wilayah Sumsel untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar dan aman.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andy Rian, menyatakan bahwa pengamanan TPS merupakan tahap krusial dalam menjaga keamanan Pilkada 2024.
"Saya berterima kasih kepada seluruh personel yang telah menjalankan tugas pengamanan selama masa kampanye dengan dedikasi tinggi. Kondisi kamtibmas yang aman dan tertib selama kampanye merupakan bukti dari komitmen dan kerja keras mereka," ujarnya
Kapolda juga menegaskan pentingnya menjaga netralitas dan profesionalitas selama pengamanan tahap pemungutan suara dan perhitungan suara.
BACA JUGA:Ciptakan Pilkada 2024 yang Damai : Doa Bersama di Monpera !
Kapolda menekankan pentingnya keamanan selama proses rekapitulasi suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), yang dianggap sebagai titik krusial dalam Pilkada.
"Personel yang terlibat dalam pengawalan kotak suara dan penebalan di PPK harus memastikan proses rekapitulasi berjalan tanpa adanya intimidasi dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan," tegasnya.
Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika mengatakan Pilkada serentak 2024 ini merupakan momen yang sangat penting karena di dalamnya ada momen nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sejak dulu.
"Dan juga ini merupakan momen yang sangat penting, dimana masyarakat Indonesia akan memilih pemimpinnya 5 tahun ke depan," ujarnya.