Psikolog Ungkap Motif di Balik Tewasnya Satu Keluarga di Sekayu, Begini Penjelasannya !
Warga yang mendatangi lokasi penemuan jasad keempat korban di Desa Lumpatan Sekayu-Foto : Dokumen Palpos-
SEKAYU - Kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu Musi Banyuasin (Muba) dengan jumlah korban sebanyak 4 orang, yang diketahui, Rabu, 20 Desember 2023, hingga kemarin masih diselidiki dan didalami polisi. Polres Muba sendiri masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Palembang,
"Kita (Polres Muba,red) masih berupaya semaksimal mungkin untuk memecahkan kasus ini, dengan dibantu Jatanras Polda Sumsel, Polres Muba masih melakukan penyelidikan, " kata Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto SH saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Desember 2023.
Kasus ini menarik perhatian semua pihak karena pelaku dan motif pembunuhan ini sendiri masih kabur. Psikolog Kota Palembang, Asiawatie M.Psi memberikan analisis psikologis terhadap tragedi pembunuhan yang mengejutkan di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba tersebut.
Menurutnya, kemungkinan besar motif pembunuhan tersebut berkaitan dengan dendam karena masalah pribadi, dan aspek kejiwaan atau psikopat juga turut menjadi pertimbangan.
BACA JUGA:Tragedi Mengerikan di Sekayu : Satu Keluarga Tewas Dibantai !
BACA JUGA:UPDATE ! Kasus Pembantaian Satu Keluarga di Sekayu : Tim Gabungan Polda Sumsel Buru Pelaku
"Aspek yang paling mencolok dalam kasus ini adalah kemungkinan adanya dendam karena masalah pribadi. Para korban dan pelaku tampaknya saling kenal, dan ini dapat menjadi pemicu dari peristiwa tragis ini. Motif pembunuhan juga bisa melibatkan faktor kejiwaan atau psikopat, yang menjadi dasar tindakan kekerasan yang sangat ekstrem," ungkap Asiawatie.
Psikolog tersebut menyoroti kemungkinan bahwa pembunuhan ini dapat dilakukan untuk menghilangkan jejak atau menghindari adanya saksi.
Keterlibatan personal antara pelaku dan korban menimbulkan pertanyaan tentang konflik yang mungkin telah berlangsung sebelumnya, yang dapat memicu dendam dan aksi ekstrem.
"Kemungkinan besar pembunuhan ini dilakukan untuk menghilangkan jejak atau mencegah adanya saksi yang dapat memberikan informasi. Jika para korban dan pelaku sudah saling kenal, kita perlu melihat apakah ada konflik atau pertikaian sebelumnya yang menjadi pemicu dari tindakan ini," jelasnya.
BACA JUGA:Waw ! Sumsel Terbaik Pertama IGA 2023, Terbaik Pertama Regional 1 dan Nilai Tertinggi se-Sumatera
BACA JUGA:Antrian Panjang hingga Ganggu Arus Lalulintas, Ini Keluhan Pemilik Kendaraan di SPBU!
Asiawatie juga menyinggung beberapa faktor lain yang mungkin menjadi penyebab, seperti rendahnya tingkat pendidikan dan tekanan ekonomi yang mungkin dirasakan oleh pelaku. Faktor-faktor ini bisa menjadi pemicu tindakan kekerasan atau keputusan yang ekstrem.
"Rendahnya tingkat pendidikan dan tekanan ekonomi bisa menjadi faktor yang mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang. Namun, kita perlu menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian untuk memastikan motif dan dinamika yang sebenarnya di balik tragedi ini," tambahnya.