Asal Usul dan Legenda Pangkalan Lampam OKI : Desa dengan Kisah Ikan Lampam dan Tradisi Bugis yang Melekat !

Sejarah lengkap Desa Pangkalan Lampam di Ogan Komering Ilir-Foto: Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Muara Lakitan di Musi Rawas : Kisah Bujang Jawe dan Perjuangan Melawan Suku Pasemah !

Fenomena tahunan ini menarik perhatian banyak orang hingga tempat ini kemudian dikenal sebagai "Pangkalan Lampam," atau pelabuhan tempat menangkap ikan Lampam.

Desa Pangkalan Lampam memiliki penduduk yang sebagian besar berasal dari suku Bugis, dengan penduduk pertama yang tinggal di sini adalah seseorang bernama Kilip.

Kehadiran suku Bugis sebagai penduduk awal memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan dan tradisi masyarakat desa.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Muara Enim : Kabupaten Terkaya di Sumatera Selatan dengan Sejarah Panjang !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Nenek Moyang Orang Sumatera Selatan : Potret NKRI Kecil dengan Keanekaragaman Budaya !

Beberapa tanda peninggalan sejarah, seperti masjid tua, makanan khas, dan keramik-keramik kuno yang ditemukan dalam tanah.

Menunjukkan bahwa desa ini memiliki usia yang cukup tua dibandingkan desa-desa lain di sekitarnya.

Bahasa sehari-hari yang digunakan penduduk desa adalah Bahasa Palembang, meski dengan beberapa perbedaan dalam fonem yang digunakan.

Sebagai contoh, kata-kata seperti "gek doken" yang berarti "sebentar lagi" terdengar berbeda dengan Bahasa Palembang asli.

Namun, ada kesamaan antara Bahasa Palembang yang digunakan di Pangkalan Lampam dan Bahasa Melayu, membuat bahasa desa ini unik jika dibandingkan dengan desa-desa lain yang bertetangga.

Salah satu aspek budaya yang khas dari Desa Pangkalan Lampam adalah peran penting pemangku adat.

Meski di desa ini terdapat kepala desa yang bertugas secara administratif, pemangku adat tetap dihormati dan memiliki wewenang yang besar dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.

Menariknya, pemangku adat di desa ini tidak diangkat berdasarkan keturunan atau melalui proses pemilihan seperti kepala desa.

Melainkan ditunjuk berdasarkan penilaian masyarakat terhadap figur tersebut, terutama dalam aspek keagamaan dan kearifan lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan