Update ! Kurs Rupiah 4 November 2024 : Melemah 49 Poin Jadi Rp15.732 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat melemah pada awal perdagangan Senin (6/11/2024)-FOTO : ANTARA-
Pelemahan rupiah memiliki dampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi domestik.
Sektor yang paling terdampak adalah sektor yang mengandalkan impor bahan baku, seperti industri manufaktur dan farmasi.
Biaya bahan baku yang lebih tinggi akibat pelemahan rupiah dapat mendorong peningkatan harga produk jadi di pasar domestik.
Sektor lain yang juga merasakan dampak adalah sektor transportasi, terutama maskapai penerbangan yang memiliki biaya operasional dalam dolar AS, seperti biaya bahan bakar avtur dan biaya sewa pesawat.
Di sisi lain, pelemahan rupiah juga dapat memberikan keuntungan bagi sektor yang berorientasi ekspor, karena harga produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.
Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia, terutama di sektor tekstil, perikanan, dan perkebunan.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Senin ini merupakan cerminan dari kondisi ketidakpastian global yang dipengaruhi oleh pemilihan presiden AS dan kebijakan moneter The Fed.
Selama ketidakpastian ini berlangsung, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap tertekan.
Namun, dengan dukungan dari Bank Indonesia dan langkah antisipatif pemerintah, diharapkan stabilitas rupiah dapat dijaga untuk meminimalkan dampak pada perekonomian domestik.
Bagi para pelaku usaha di Indonesia, kondisi ini mengharuskan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengelola risiko valuta asing dan mempertimbangkan strategi untuk menghadapi volatilitas nilai tukar yang terus berlangsung.