Harga Pangan 4 November 2024 : Harga Cabai Rawit Merah dan Komoditas Pangan Melonjak !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Senin , 04 Nov 2024 - 08:21

Harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia mengalami kenaikan signifikan per Senin (4/11) pagi-Foto: Dokumen Palpos-

Para pedagang di berbagai pasar mengonfirmasi bahwa tingginya harga cabai disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem yang mengganggu panen dan distribusi, serta tingginya permintaan di pasar.

Selain itu, faktor inflasi yang terus meningkat juga menyebabkan harga-harga bahan pangan mengalami penyesuaian.

Beras, makanan pokok utama di Indonesia, juga mengalami peningkatan harga.

Beras premium naik 2,66 persen atau Rp410 menjadi Rp15.840 per kg, sementara beras medium naik 1,78 persen atau Rp240 menjadi Rp13.750 per kg.

Kenaikan harga beras ini memicu kekhawatiran, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia.

Beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog turut mengalami kenaikan harga sebesar 3,20 persen atau Rp370 menjadi Rp11.930 per kg.

Program SPHP sendiri bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di pasar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun, kenaikan harga ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan tantangan distribusi masih menjadi masalah besar yang perlu diatasi oleh pemerintah dan Bulog.

Bawang Merah dan Bawang Putih Bonggol Naik, Perlu Perhatian dari Pemerintah

Selain cabai, harga bawang merah dan bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan signifikan.

Bawang merah naik 6,95 persen atau Rp2.230 menjadi Rp34.330 per kg, sementara bawang putih bonggol mengalami kenaikan sebesar 6,59 persen atau Rp2.640 menjadi Rp42.740 per kg.

Kenaikan harga bawang ini dapat memengaruhi banyak sektor, terutama kuliner dan makanan olahan yang membutuhkan bawang sebagai bahan dasar.

harga pangan 4 november 2024 : harga cabai rawit merah dan komoditas pangan melonjak !                            koranpalpos.com - harga sejumlah komoditas pangan di indonesia mengalami kenaikan signifikan per senin (4/11) pagi.
menurut data badan pangan nasional (bapanas). kenaikan ini terutama dirasakan pada cabai rawit merah, yang melonjak sebesar rp3.920 menjadi rp43.940 per kilogram (kg).
data panel harga bapanas yang dirilis pukul 07.30 wib menunjukkan kenaikan harga pada berbagai bahan pokok di tingkat pedagang eceran secara nasional, termasuk beras, cabai merah keriting, bawang, dan daging ayam.
baca juga: harga pangan terkini 3 november 2024 : bawang merah melonjak jadi rp33.870 per kilogram ! 
baca juga:harga pangan 2 november 2024 : bawang putih sentuh angka rp40.350 per kilogram ! 
peningkatan ini memunculkan kekhawatiran terhadap lonjakan biaya hidup masyarakat.
cabai, salah satu bahan pangan utama yang tak terpisahkan dari masakan indonesia, mengalami kenaikan tajam.
cabai rawit merah tercatat mengalami kenaikan hingga 9,80 persen dari harga sebelumnya.
baca juga:harga pangan 1 november 2024 : kenaikan bawang merah menjadi rp32.240 per kilogram !
baca juga:harga pangan 31 oktober 2024 : daging sapi murni turun menjadi rp134.340 per kilogram !
kenaikan ini sangat berpengaruh pada konsumsi rumah tangga, terutama bagi masyarakat yang mengonsumsi cabai dalam jumlah banyak untuk kebutuhan sehari-hari.
cabai merah keriting pun mengalami peningkatan harga sebesar 7,40 persen, mencapai rp30.610 per kg.
kondisi ini menambah beban rumah tangga yang telah berhadapan dengan kenaikan harga komoditas lainnya.
baca juga:harga pangan 30 oktober 2o24 : cabai rawit turun menjadi rp39.400 per kilogram !
baca juga:harga pangan 29 oktober 2024 : bawang merah naik menjadi rp30.940 per kilogram !
para pedagang di berbagai pasar mengonfirmasi bahwa tingginya harga cabai disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem yang mengganggu panen dan distribusi, serta tingginya permintaan di pasar.
selain itu, faktor inflasi yang terus meningkat juga menyebabkan harga-harga bahan pangan mengalami penyesuaian.
beras, makanan pokok utama di indonesia, juga mengalami peningkatan harga.
baca juga:harga pangan 28 oktober 2024 : cabai rawit turun, beras dan kedelai naik !
baca juga:harga pangan 26 oktober 2024 : bawang merah naik menjadi rp30.620 per kilogram !
beras premium naik 2,66 persen atau rp410 menjadi rp15.840 per kg, sementara beras medium naik 1,78 persen atau rp240 menjadi rp13.750 per kg.
kenaikan harga beras ini memicu kekhawatiran, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk indonesia.
beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) dari bulog turut mengalami kenaikan harga sebesar 3,20 persen atau rp370 menjadi rp11.930 per kg.
program sphp sendiri bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di pasar, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
namun, kenaikan harga ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan tantangan distribusi masih menjadi masalah besar yang perlu diatasi oleh pemerintah dan bulog.
bawang merah dan bawang putih bonggol naik, perlu perhatian dari pemerintah
selain cabai, harga bawang merah dan bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan signifikan.
bawang merah naik 6,95 persen atau rp2.230 menjadi rp34.330 per kg, sementara bawang putih bonggol mengalami kenaikan sebesar 6,59 persen atau rp2.640 menjadi rp42.740 per kg.
kenaikan harga bawang ini dapat memengaruhi banyak sektor, terutama kuliner dan makanan olahan yang membutuhkan bawang sebagai bahan dasar.
beberapa pedagang di pasar menyatakan bahwa kenaikan harga bawang disebabkan oleh pasokan yang terbatas dan peningkatan biaya distribusi.
pihak pemerintah dan instansi terkait diharapkan dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga bawang, mengingat komoditas ini sangat penting bagi masyarakat.
harga daging sapi murni mengalami penurunan sebesar 5,24 persen atau rp7.080 menjadi rp127.960 per kg, sementara daging ayam ras justru naik 5,79 persen atau rp2.100 menjadi rp38.390 per kg.
telur ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar 6,08 persen atau rp1.730 menjadi rp30.190 per kg.
kenaikan harga daging ayam dan telur bisa mempengaruhi biaya konsumsi protein bagi masyarakat, terutama bagi keluarga yang menjadikan ayam dan telur sebagai sumber protein utama dalam pola makan sehari-hari.
kenaikan harga daging ayam dan telur dikaitkan dengan tingginya harga pakan ternak, seperti jagung, yang juga mengalami kenaikan hingga 19,02 persen atau rp1.130 menjadi rp7.070 per kg.
peternak mengalami kenaikan biaya produksi, yang pada akhirnya berimbas pada harga jual di pasar.
kedelai biji kering impor yang digunakan sebagai bahan dasar tahu dan tempe mengalami kenaikan 1,28 persen atau rp30 menjadi rp10.680 per kg.
di samping itu, harga gula konsumsi juga naik sebesar 2,90 persen atau rp520 menjadi rp18.450 per kg.
kenaikan harga gula ini bisa berdampak pada industri makanan dan minuman, serta pada rumah tangga yang mengandalkan gula sebagai bahan pokok.
minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan 3,85 persen atau rp700 menjadi rp18.880 per kg, sementara minyak goreng curah turun 3,35 persen atau rp560 menjadi rp16.170 per kg.
meskipun minyak goreng curah mengalami penurunan harga, kenaikan pada minyak kemasan masih cukup signifikan dan mempengaruhi daya beli masyarakat.
jagung, yang juga merupakan bahan utama untuk pakan ternak, mengalami kenaikan drastis sebesar 19,02 persen atau rp1.130 menjadi rp7.070 per kg.
kondisi ini menyebabkan para peternak mengalami kenaikan biaya produksi, yang pada akhirnya akan berdampak pada harga daging dan telur di pasar.
di sisi lain, tepung terigu curah turun 0,10 persen atau rp10 menjadi rp10.150 per kg.
sementara tepung terigu non-curah mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen atau rp140 menjadi rp13.230 per kg.
kenaikan harga bahan pangan ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat dan para pedagang.
bagi masyarakat, kenaikan ini berdampak langsung pada anggaran belanja rumah tangga.
beberapa konsumen mengaku harus mengurangi pembelian atau mencari alternatif yang lebih murah.
di sisi lain, para pedagang merasa terbebani dengan harga beli yang tinggi, karena mengurangi margin keuntungan yang bisa mereka dapatkan.
“harga-harga ini terus naik dan membuat kami kesulitan menjaga stok barang dagangan,” kata salah seorang pedagang di pasar induk kramat jati.
ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga agar masyarakat dan pedagang tidak terlalu tertekan dengan kondisi ekonomi yang sulit.
untuk mengatasi kenaikan harga pangan ini, bapanas bersama pemerintah berencana mengoptimalkan distribusi dan melakukan intervensi pasar.
langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi harga bahan pangan di tingkat pedagang eceran.
pemerintah juga berupaya untuk menambah stok komoditas pangan tertentu melalui impor, meskipun solusi ini tetap dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menjaga stabilitas harga domestik dan kesejahteraan petani lokal.
bapanas juga mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur konsumsi dan menggunakan bahan pangan lokal yang mungkin memiliki harga lebih stabil.
dengan demikian, ketergantungan terhadap komoditas yang sedang mengalami kenaikan harga dapat sedikit dikurangi.
kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, mulai dari cabai, bawang, beras, hingga daging ayam dan telur, mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah indonesia.
berbagai faktor seperti cuaca, distribusi, dan biaya produksi menjadi pemicu utama kenaikan harga ini.
pemerintah dan bapanas diharapkan dapat segera merumuskan kebijakan yang efektif untuk mengatasi lonjakan harga pangan agar tidak semakin membebani masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di kalangan ekonomi menengah ke bawah.
dengan tindakan yang cepat dan efektif, pemerintah diharapkan bisa menstabilkan harga pangan dan menjaga keseimbangan ekonomi rumah tangga di tengah kenaikan harga yang terjadi.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 16 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan