Harga Pangan 26 Oktober 2024 : Bawang Merah Naik Menjadi Rp30.620 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Sabtu , 26 Oct 2024 - 10:27

Harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia menunjukkan pergerakan yang bervariasi-Foto : Dokumen Palpos-

Selain beras, harga bawang merah mencatatkan kenaikan 2,58 persen atau Rp770, yang membawa harga jual bawang merah menjadi Rp30.620 per kg.

Kenaikan ini cukup signifikan, mengingat bawang merah adalah bahan penting dalam masakan Indonesia yang banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa.

Bersamaan dengan itu, bawang putih bonggol juga naik sebesar 1,59 persen atau Rp640 menjadi Rp40.790 per kg.

Di sisi lain, harga cabai menunjukkan tren penurunan.

Cabai merah keriting turun 2,29 persen atau Rp690 menjadi Rp29.820 per kg, sementara cabai rawit merah juga mengalami penurunan sebesar 2,26 persen atau Rp980 sehingga harga per kilogramnya menjadi Rp42.410.

Penurunan harga cabai ini dapat memberikan keuntungan bagi para konsumen, terutama di tengah kenaikan pada beberapa bahan pokok lainnya.

Tidak hanya bahan pokok nabati, sejumlah komoditas pangan hewani juga menunjukkan kenaikan harga.

Harga daging sapi murni naik sebesar 0,59 persen atau Rp800 sehingga mencapai Rp135.440 per kg.

Daging ayam ras mencatat kenaikan kecil sebesar 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp36.500 per kg, sementara telur ayam ras naik 0,56 persen atau Rp160, kini dihargai Rp28.640 per kg.

Kenaikan pada komoditas hewani ini bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti kondisi cuaca yang mempengaruhi ketersediaan pakan, serta distribusi yang mungkin terpengaruh oleh kondisi transportasi.

Daging sapi yang mengalami kenaikan harga juga mengindikasikan adanya lonjakan permintaan atau mungkin pengaruh dari fluktuasi harga pada komoditas pakan ternak.

Pada komoditas lain, gula konsumsi mengalami kenaikan 0,45 persen atau Rp80 sehingga menjadi Rp18.030 per kg.

harga pangan 26 oktober 2024 : bawang merah naik menjadi rp30.620 per kilogram !                            koranpalpos.com - harga sejumlah komoditas pangan di indonesia menunjukkan pergerakan yang bervariasi.
menurut data dari badan pangan nasional (bapanas) pada sabtu pagi (26/10), bawang merah mengalami kenaikan harga menjadi rp30.620 per kilogram (kg).
perubahan harga ini merupakan bagian dari tren fluktuasi di beberapa jenis bahan pokok yang rutin dipantau oleh bapanas melalui panel harga.
baca juga:harga pangan 25 oktober 2024 : cabai rawit tembus rp42.730 per kilogram !
baca juga:harga pangan 24 oktober 2024 : daging sapi melambung capai rp136.480 per kilogram !
pada pukul 09.00 wib, panel harga mencatat kenaikan harga pada beberapa komoditas utama.
beras premium naik 0,26 persen atau rp40 menjadi rp15.490 per kg.
harga beras premium yang meningkat ini mengindikasikan adanya lonjakan permintaan atau adanya faktor lain yang mempengaruhi rantai pasokan.
baca juga:harga pangan 23 oktober 2024 : telur ayam ras melejit menjadi rp29.210 per kilogram !
baca juga:harga pangan 22 oktober : penurunan cabai rawit merah menjadi rp39.980 per kilogram !
namun, untuk jenis beras medium justru terjadi penurunan sebesar 0,15 persen atau rp20 menjadi rp13.540 per kg.
sementara itu, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) dari bulog juga turun sebesar 0,15 persen atau rp20 menjadi rp12.520 per kg.
penurunan harga ini berpotensi memberi sedikit kelegaan bagi masyarakat yang menggunakan beras jenis medium untuk konsumsi sehari-hari.
baca juga: harga pangan 21 oktober 2024 : mengalami kenaikan, bawang merah sentuh rp29.640 per kilogram !
baca juga:harga pangan 20 oktober 2024 : cabai rawit turun menjadi rp43.990 per kilogram !
selain beras, harga bawang merah mencatatkan kenaikan 2,58 persen atau rp770, yang membawa harga jual bawang merah menjadi rp30.620 per kg.
kenaikan ini cukup signifikan, mengingat bawang merah adalah bahan penting dalam masakan indonesia yang banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa.
bersamaan dengan itu, bawang putih bonggol juga naik sebesar 1,59 persen atau rp640 menjadi rp40.790 per kg.
baca juga:harga pangan 19 oktober 2024 : bawang merah sentuh rp29.520 per kilogram !
baca juga:harga pangan 18 oktober 2024 : mayoritas komoditas turun, cabai rawit rp44.900 per kilogram !
di sisi lain, harga cabai menunjukkan tren penurunan.
cabai merah keriting turun 2,29 persen atau rp690 menjadi rp29.820 per kg, sementara cabai rawit merah juga mengalami penurunan sebesar 2,26 persen atau rp980 sehingga harga per kilogramnya menjadi rp42.410.
penurunan harga cabai ini dapat memberikan keuntungan bagi para konsumen, terutama di tengah kenaikan pada beberapa bahan pokok lainnya.
tidak hanya bahan pokok nabati, sejumlah komoditas pangan hewani juga menunjukkan kenaikan harga.
harga daging sapi murni naik sebesar 0,59 persen atau rp800 sehingga mencapai rp135.440 per kg.
daging ayam ras mencatat kenaikan kecil sebesar 0,05 persen atau rp20 menjadi rp36.500 per kg, sementara telur ayam ras naik 0,56 persen atau rp160, kini dihargai rp28.640 per kg.
kenaikan pada komoditas hewani ini bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti kondisi cuaca yang mempengaruhi ketersediaan pakan, serta distribusi yang mungkin terpengaruh oleh kondisi transportasi.
daging sapi yang mengalami kenaikan harga juga mengindikasikan adanya lonjakan permintaan atau mungkin pengaruh dari fluktuasi harga pada komoditas pakan ternak.
pada komoditas lain, gula konsumsi mengalami kenaikan 0,45 persen atau rp80 sehingga menjadi rp18.030 per kg.
minyak goreng kemasan sederhana juga naik 0,49 persen atau rp90, kini dihargai rp18.310 per kg.
sementara minyak goreng curah turun sebesar 0,84 persen atau rp140 menjadi rp16.480 per kg, yang menunjukkan adanya perbedaan tren antara minyak goreng kemasan dan curah.
sedangkan tepung terigu menunjukkan fluktuasi harga yang variatif.
tepung terigu curah turun sebesar 1,58 persen atau rp160 menjadi rp9.970 per kg, namun tepung terigu non-curah justru mengalami kenaikan tipis sebesar 0,08 persen atau rp10 menjadi rp13.110 per kg.
penurunan harga pada tepung terigu curah bisa menjadi kabar baik bagi industri kecil dan rumah tangga yang sering menggunakan tepung dalam produksi makanan ringan atau jajanan.
komoditas lainnya yang mengalami perubahan adalah kedelai biji kering (impor) yang turun 0,56 persen atau rp60 menjadi rp10.770 per kg.
penurunan harga ini dapat menguntungkan para pengusaha makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe dan tahu.
di sisi lain, jagung di tingkat peternak mengalami penurunan harga sebesar 0,99 persen atau rp60 menjadi rp6.020 per kg.
garam halus beryodium mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen atau rp120 menjadi rp11.650 per kg.
garam merupakan bahan tambahan yang sangat penting dalam berbagai jenis makanan, baik untuk produksi rumahan maupun industri makanan, sehingga kenaikan harga garam bisa berdampak pada biaya produksi yang lebih tinggi di berbagai sektor.
harga beberapa jenis ikan juga mengalami perubahan.
harga ikan kembung naik 2,36 persen atau rp880 menjadi rp38.090 per kg, sedangkan ikan tongkol mencatat kenaikan 1,82 persen atau rp570 menjadi rp31.880 per kg.
di sisi lain, harga ikan bandeng mengalami penurunan sebesar 2,20 persen atau rp730, sehingga harga per kilogramnya menjadi rp32.380.
perubahan harga pada jenis ikan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti musim penangkapan, kondisi cuaca, dan permintaan pasar yang berubah-ubah.
konsumen yang mengandalkan ikan sebagai sumber protein mungkin merasakan sedikit dampak dari perubahan harga ini.
fluktuasi harga yang tercatat pada berbagai komoditas pangan ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di pasar indonesia.
kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti bawang merah, gula, dan minyak goreng mungkin memberikan tekanan pada anggaran rumah tangga, khususnya bagi keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah.
sementara itu, penurunan harga pada cabai dan beras medium dapat sedikit mengurangi beban belanja bahan pangan sehari-hari.
dengan adanya data harga dari badan pangan nasional, masyarakat dapat mengikuti perkembangan harga pangan secara berkala, yang membantu dalam perencanaan belanja rumah tangga.
selain itu, informasi ini juga penting bagi para pedagang untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan kondisi pasar.
di masa mendatang, faktor cuaca, distribusi logistik, serta kebijakan pemerintah terhadap impor dan ekspor bahan pangan diperkirakan akan terus mempengaruhi harga-harga komoditas ini.
badan pangan nasional diharapkan terus memantau dan merilis data harga secara rutin agar para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas, mendapatkan informasi yang akurat dalam upaya menjaga kestabilan pangan di indonesia.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 28 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan