Anak Muda Perlu Pahami Pengelolaan Keuangan : Tujuannya untuk Hindari Pinjaman Online Ilegal !

Ilustrasi peringatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mewaspadai jebakan pinjaman online ilegal, Minggu (10/9/2023)-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Penyesuaian Tarif Tol Terpeka Dimulai Sejak 17 Oktober: Diskon Tarif Bertahap Sebagai Apresiasi Pengguna!

"Ketidaktahuan tentang risiko pinjol ilegal sejak awal sangat berbahaya. Selain merusak produktivitas, pinjol ilegal juga dapat menghancurkan hubungan sosial. Praktik mereka biasanya melibatkan orang-orang di sekitar debitur untuk menagih pinjaman, yang sering kali menimbulkan masalah di lingkup keluarga dan pertemanan," jelas Yan.

Meskipun otoritas keuangan telah berupaya keras untuk memberantas layanan pinjol ilegal, masalah ini masih kerap terjadi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip oleh Sequis, sejak 2017 hingga Maret 2024, Satgas OJK telah menutup 9.062 entitas keuangan ilegal.

BACA JUGA:Hiswana Migas Sebut Agen Elpiji di Indonesia Meradang : Keluhkan Kebijakan Pajak !

BACA JUGA: OJK Cabut Izin 15 BPR dan BPRS Tahun 2024 : Berikut Daftar Lengkapnya !

Namun, usaha ini belum sepenuhnya menghilangkan ancaman pinjol ilegal dari masyarakat.

Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi di kalangan anak muda adalah anggapan bahwa pendapatan yang tinggi otomatis menjamin kesejahteraan finansial.

Yan menjelaskan bahwa kesejahteraan finansial lebih bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan dengan baik, daripada sekadar memiliki pendapatan yang besar.

"Pendapatan yang tinggi tidak menjadikan seseorang kaya. Yang membuat perbedaan adalah bagaimana seseorang mengelola penghasilannya, membuat keputusan yang hati-hati sebelum mengambil pinjaman, dan mengalokasikan pendapatan dengan bijak," tambahnya.

Pengelolaan keuangan yang baik dapat dimulai dengan memahami prioritas pengeluaran.

Anak muda harus memprioritaskan kebutuhan utama mereka seperti kebutuhan harian, pembayaran hutang, dan tagihan penting.

Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, Yan menyarankan untuk menyisihkan sebagian penghasilan ke dalam dana darurat.

"Memiliki dana darurat sangat penting karena dapat menjadi penyelamat ketika ada keperluan mendesak. Ini membantu seseorang menghindari situasi di mana mereka harus meminjam uang dengan tergesa-gesa," ujarnya.

Setelah kebutuhan utama dan dana darurat terpenuhi, langkah berikutnya yang dapat diambil oleh anak muda adalah mulai berinvestasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan