BPBD OKU Timur Catat 35 Kasus Karhutla Selama Musim Kemarau
Personel BPBD OKU Timur memadamkan api karhutla di Kecamatan Cempaka-Foto : Antara-
Praktik ini sangat berisiko karena api yang digunakan untuk membakar lahan sering kali tidak terkendali dan menjalar ke area lain, terutama di musim kemarau.
Tantangan lain yang dihadapi BPBD adalah kondisi geografis OKU Timur yang sebagian besar terdiri dari area perbukitan dan lahan rawa.
Kondisi ini membuat upaya pemadaman api menjadi lebih sulit, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan pemadam kebakaran.
“Pemadaman api di lahan-lahan yang sulit dijangkau, seperti rawa-rawa, menjadi salah satu tantangan terbesar. Oleh karena itu, kami menggunakan pompa apung untuk menyedot air dari sumber-sumber alami di sekitar lokasi kebakaran,” lanjut Budi.
BACA JUGA:Petani Karet di OKU Mulai Mulai Tersenyum : Harga Karet Menembus Rp14.300 per Kilogram !
BACA JUGA:Patut Diacungi Jempol : SMP di OKU Punya Batik Buatan Sendiri !
BPBD OKU Timur tidak hanya fokus pada upaya pemadaman, tetapi juga berupaya melakukan pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, terutama dalam menggunakan api di sekitar lahan kering.
“Masyarakat harus lebih waspada, terutama dalam menggunakan api. Kami selalu mengimbau agar mereka tidak membuang puntung rokok sembarangan dan menghindari praktik pembukaan lahan dengan cara membakar,” tegas Budi.
Selain itu, BPBD juga gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya karhutla melalui berbagai media, termasuk media sosial, radio, dan pertemuan-pertemuan langsung dengan warga di desa-desa yang rawan kebakaran.
BACA JUGA:Juhu Singkah: Kelezatan Makanan Khas Dayak dari Kalimantan Tengah
BACA JUGA:Kuota PPPK OKU Timur Capai 1.436 Orang : Solusi Pengangkatan Tenaga Honorer !
Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak buruk karhutla, baik bagi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi.
BPBD juga mengajak masyarakat untuk melaporkan secara cepat apabila melihat adanya tanda-tanda kebakaran hutan dan lahan di sekitar mereka.